Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Lebih Utamanya Perempuan Dunia

Umi Salamah bertanya pada Rasulullah SAW: Ya Rasul, manakah yang lebih utama, perempuan dunia atau bidadari surga? Rasulullah SAW menjawab: Perempuan dunialah yang lebih utama. Umi Salamah kembali bertanya: Mengapa begitu, ya Rasul? Rasulullah SAW menjawab: Karena sholatnya, puasanya, dan thoatnya pada suami. (hadits) Baru denger hadits bagus ini.. Selama ini lebih sering denger gimana bidadari surga itu selalu dielu-elukan, karna kecantikannya, kebaikannya, dan karna segala keindahan yang dimilikinya. Tapi ternyata, perempuan dunia itu jauh lebih utama daripada bidadari surga yang dielu-elukan itu. Mungkin banyak yang lupa bahwa di surga nanti, perempuan-perempuan iman akan jadi RATUnya para bidadari, yang berarti memang perempuan dunia itu punya keutamaan yang jauh lebih tinggi dibanding bidadari surga. Tapi jangan lupa juga lanjutan hadits itu, bahwa perempuan dunia lebih utama karena sholatnya, puasanya, dan juga thoatnya pada suami. Dengan kata lain, kalau perempuan dun

Dua Bata Jelek

Seorang tukang bangunan baru yang masih belajar, mencoba untuk membangun sebuah tembok seorang diri. Sebagai karya pertamanya, ia menginginkan tembok batu bata itu berdiri dengan sempurna. Maka dia berusaha sekuat tenaga untuk memasang setiap batu bata dengan sempurna. Akhirnya, tukang bangunan tersebut selesai membangun tembok batu batanya yang pertama, dan kemudian berdiri mengagumi hasil karyanya. Saat itulah dia baru menyadari ada kesalahan dalam menyususn batu batanya. Ada 2 batu bata yang terpasang miring, padahal semua batu bata lainnya telah terpasang lurus. 2 batu itu telah merusak keseluruhan tembok, mereka menghancurkan keindahannya. Saat itu semen sudah terlanjur mengering sehingga batu bata tersebut tidak mungkin lagi dibongkar. Sang tukang bangunan merasa gundah dengan hasil karyanya, ia merasa telah membuat tembok yang sangat jelek. Suatu hari ada seseorang yang melihat-lihat tembok tersebut. “Itu tembok yang sangat indah,” kata si pengunjung. “Pak, apa penglihatan bapak

Nationalism vs Salary

Kalau ada tawaran kesempatan langsung kerja dan gaji cukup tinggi untuk fresh graduate, kira-kira nasionalisme bakal tergadaikan ga? Australia, ternyata kekurangan SDM untuk mengurus negaranya sendiri. Mereka kekurangan orang yang berkualitas untuk membangun negaranya sendiri. Makanya, mereka pintar cari cara untuk menarik orang-orang berkualitas dari luar negaranya untuk membangun negaranya itu. Aku denger dari kakak ipar aku. Katanya, Australia punya visa khusus untuk fresh graduate dari beberapa perguruan tinggi ternama Indonesia (katanya sih ITB ama UI aja, tapi katanya juga semua PTN di Indonesia -infokuranglengkap :P). Visa nya khusus untuk kerja. Tanpa perlu rekomendasi dari kampus ato perusahaan lain, tanpa perlu pengalaman, tanpa perlu repot sedikitpun, udah bisa langsung dapat visa dan dipastikan langsung ditempatkan sesuai bidangnya masing-masing. Soal gaji, gaji luar negeri hampir pasti lebih besar daripada dalam negeri lah ya,, terutama untuk fresh graduate tanpa pen

Toleransi antar Umat Beragama

Sedih dan ngenes sama keadaan Indonesia sekarang. "penistaan agama" udah jadi trend kali ya belakangan ini? Ada apa sih sebenernya? Kenapa ga bisa hidup tenang aja gitu,, rukun antar umat beragama.. Sejak SD kita semua udah diajarin tentang TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA . Kita udah tau bahwa negara kita ini menjamin kebebasan beragama (kalo yang ga inget pelajaran SD-nya, buka lagi UUD 1945 pasal 29). Terus kenapa sekarang malah saling hina? Kalo warga Indonesia yang baik dan benar, harusnya tau dong apa esensi dari pasal itu? Sekarang gini deh. Liat masalahnya apa. Kalau emang suatu agama (atau kelompok agama) tertentu dianggap melenceng dari yang seharusnya, apa harus pake diperangi dengan kekerasan? Apa harus pake bakar-bakaran apalagi bunuh-bunuhan? Ga kan? Bisa kan diomongin baek2.. Coba cari cara yang lebih manusiawi untuk mengingatkan orang (atau kelompok orang) bahwa apa yang dilakukannya itu ga sesuai sama syariat agama yang sebenernya. Ajak orang (atau kelompok