“betapa aku ngrasa pendidikan agama sjak dini bs menghasilkan hidup yg tenang, sekacau apapun keadaan sbnernya.”
“dan alhamdulillah mama papa bs memberikan pendidikan agama trbaik sjak aku kecil sampe skrg. alhamdulillah aku tumbuh besar di kluarga ini.”
Itu tadi adalah tweet aku tadi siang. Dan menindaklanjutinya, aku bikin versi panjangnya. :D
Yah, memang menurut aku pendidikan agama yang kuat dan benar bisa membentuk seseorang menjadi pribadi yang luar biasa baik. Kenapa? Karena agama selalu mendidik seseorang untuk menjadi orang baik. Ga pernah ada agama yang memerintahkan orang berbuat buruk, pasti perintah di agama adalah menjadi orang yang baik. Kalaupun ada yang berbuat buruk dengan mengatasnamakan agama, itu namanya penyimpangan. Yang jelas, aku selalu berpendapat kalau orang yang punya pendidikan agama yang kuat DAN benar, insyaAllah adalah orang yang baik.
Merasa sangat bersyukur punya mama seperti mama dan punya papa seperti papa. Aku berpendapat mama dan papa berhasil mendidik aku dan saudara-saudara aku. Pendidikan yang mereka berikan buat aku, kakak-kakak dan adik-adik aku, baik pendidikan keduniaan, pendidikan agama untuk akhirot, maupun pendidikan hidup, berhasil bikin aku dan saudara-saudara aku bias menghadapi naik turunnya kehidupan dengan sangat baik.
Aku merasa keluarga aku adalah keluarga yang kuat, karena mama dan papa punya dasar pendidikan agama yang sangat kuat, dan semuanya itu diturunkan ke aku dan saudara-saudara aku. Saat ini, kondisi kehidupan keluarga aku mungkin memang lagi di bawah, tapi ternyata kekuatan kita semua ga ikutan turun ke bawah. Alhamdulillah. Aku dan semua saudara-saudara aku masih bisa menjadikan keadaan sesulit ini sebagai bahan bercanda. Mungkin sewajarnya orang bakal stress kalau terbiasa hidup dalam keadaan baik lalu kondisinya memburuk. Tapi, karena kekuatan yg kita miliki itu, justru kita bisa menertawakan keadaan sulit itu. Dan karena kita bisa dengan sangat mudah menyatukan “kekuatan bersama”, jadi semakin kuatlah hati kita semua. Kalo kekuatan bisa disatukan pasti jadi lebih susah digoyahkan kan? Itulah keluarga aku menurut aku. Alhamdulillah (lagi). :)
Kenapa bisa kaya gitu? Karena aku, kakak-kakak aku, dan adik-adik aku sejak kecil udah dibiasakan untuk husnudzon billah, dan percaya qodar. Siapa yang mengajarkan dan membiasakan? Papa dan mama. :)
Sepertinya kalau orang lain melihat keadaan keluarga aku, mereka ga akan bisa melihat keadaan sulit keluarga aku. Karna kita masih bisa ketawa, becanda, bersenang-senang. Selain itu, secara materi pun mungkin ga terlihat sulit. Mungkin memang iya sih. Masih ada mobil, masih ada motor, masih ada rumah, tapi mereka ga tau aja kalo......... (ga usah diceritain deh). :) Dan memang terbukti, ada pihak-pihak *yang kurang bertanggungjawab* yang menganggap bahwa keluarga aku masih ada di “posisi atas”. Dan mereka ga suka akan hal itu. Mereka menganggap keluarga aku masih “berbahagia” di atas “penderitaan” mereka. Padahal sebenarnya, keluarga aku ga lagi “berbahagia” di atas “penderitaan” mereka. Eh ko jadi curhat?? :P Tapi emang dasar aku nulis ini adalah kejadian tadi pagi, jadi diselipin curhat sedikit boleh lah yaaa? *ya bolehlah, blog blog gue ini! :D
Sepertinya kalau orang lain melihat keadaan keluarga aku, mereka ga akan bisa melihat keadaan sulit keluarga aku. Karna kita masih bisa ketawa, becanda, bersenang-senang. Selain itu, secara materi pun mungkin ga terlihat sulit. Mungkin memang iya sih. Masih ada mobil, masih ada motor, masih ada rumah, tapi mereka ga tau aja kalo......... (ga usah diceritain deh). :) Dan memang terbukti, ada pihak-pihak *yang kurang bertanggungjawab* yang menganggap bahwa keluarga aku masih ada di “posisi atas”. Dan mereka ga suka akan hal itu. Mereka menganggap keluarga aku masih “berbahagia” di atas “penderitaan” mereka. Padahal sebenarnya, keluarga aku ga lagi “berbahagia” di atas “penderitaan” mereka. Eh ko jadi curhat?? :P Tapi emang dasar aku nulis ini adalah kejadian tadi pagi, jadi diselipin curhat sedikit boleh lah yaaa? *ya bolehlah, blog blog gue ini! :D
Tapi inti dari segala intinya adalah, aku sangat bersyukur dapat didikan agama yang kuat sejak aku kecil, dan ga pernah berhenti dipantau sampe sekarang sama papa dan mama. Karena pendidikan agama itulah, aku tau tentang betapa kita harus husnudzon dengan apa yang Allah berikan di hidup kita. Aku tau betapa kita harus percaya bahwa semua yang terjadi udah ada qodarnya, dan harus diterima plus dicari hikmahnya. Aku tau betapa rejeki udah diatur sama Allah. Dan aku tau betapa tenangnya hidup kalau kita bisa mempercayakan hidup kita semua sama yang maha mempunyai qodar: Allah. Oh, dan aku tau betapa silaturohim dan bersikap sopan sama keluarga adalah hal yang teramat amat sangat penting sekali. :)
Alhamdulilllah.
Terimakasih ya Allah, aku bisa punya papa dan mama yang sangat luar biasa yang udah memberikan aku didikan yang juga sangat luar biasa. Aku mungkin ga bisa jadi se-luar biasa mereka, tapi aku berusaha untuk bisa. Aku berusaha untuk mengambil segala macam pelajaran dari papa dan mama.
Terimakasih ya Allah, atas anugrah berupa keluarga yang luar biasa ini. Aku ingin bisa membentuk keluarga se-luar biasa keluarga aku ini. Amin ya Allah.. :)
Komentar
Posting Komentar