Baru dapat nasihat dari orangtua, baiknya ditulis supaya nggak lupa, syukur-syukur bisa dibaca orang lain dan jadi pengingat juga.
Tubuh manusia terbagi menjadi 3 bagian: raga, hati, dan akal. Untuk bisa hidup dengan benar, baik untuk bisa berhubungan baik di dalam masyarakat maupun hubungan dengan tuhan, ketiga bagian ini harus dalam kondisi yang baik. Tidak boleh ada satu bagian yang error. Karena ketiga bagian ini menjadi satu kesatuan dalam diri seseorang, jika ada satu bagian yang tidak dalam kondisi baik atau error maka akan ada ketimpangan. Bisa jadi membuat hidup manusia tidak seimbang dan mengganggu hubungan manusia baik dengan orang lain maupun dengan penciptanya, dan hidup manusia akan jadi tidak sempurna.
Raga tentu dibutuhkan manusia untuk bisa menjalani kehidupannya di dunia. Orang yang raganya terganggu, misalnya sakit sampai harus terbaring terus jadi sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk dalam bersosialisasi dengan orang lain. Meskipun sekarang ini lebih mudah berhubungan dengan orang lain dengan adanya teknologi, tapi tetap saja ada keterbatasan jika raga kita tidak sepenuhnya sehat. Begitu pula dalam ibadah yang menjadi hubungan kita dengan Tuhan, meski sebagian ibadah masih bisa dilakukan dalam kondisi tidak sehat, tapi tentu ada keterbatasan dan akan berbeda dengan orang yang dalam kondisi raga yang sehat.
Hati yang baik juga menjadi kebutuhan dalam kehidupan manusia, khususnya dalam berhubungan baik dengan orang lain maupun dengan Tuhan. Orang yang tidak memiliki hati yang baik atau bahkan memiliki "penyakit hati", biasanya tentu akan sulit menjalani kehidupan yang baik dengan orang lain. Orang dengan hati yang kurang baik, misalnya mudah emosi, mudah dengki, tidak bisa menghargai orang lain, atau "penyakit hati" lainnya, biasanya akan sulit diterima di lingkungannya karena akan sering membuat orang lain tidak nyaman. Begitu pula hati yang tidak baik kepada Tuhan, misalnya tidak mau beribadah, tentu akan menghasilkan hubungan yang tidak baik pula dengan Tuhan.
Sebagai pembeda antara manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, akal manusia harus digunakan dengan baik. Kecuali jika kita ingin disamakan dengan binatang, misalnya. Karena hakikatnya semua orang memiliki akal, hanya pilihannya sajalah yang menentukan apakah akal tersebut mau diasah dan digunakan dengan baik atau tidak. Hidup tidak hanya berjalan lurus dan mudah, sehingga dalam kehidupan ini akal harus digunakan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Manusia yang akalnya dalam kondisi tidak baik baik maka akan rentan frustrasi dan menjadi rapuh.
Kesemua Bagian Tubuh Membutuhkan Nutrisi
Untuk selalu menjaga ketiga bagian tubuh itu dalam kondisi terbaiknya, kesemua bagian tubuh itu membutuhkan nutrisi. Nutrisi yang dimaksud berbeda-beda cara mendapatkannya, tidak hanya cukup dengan makanan bergizi seperti yang kita tahu selama ini. Makanan bergizi hanya untuk berguna untuk menjaga raga tetap sehat. Dengan kondisi raga yang sehat, raga kita bisa dimaksimalkan potensinya untuk melakukan berbagai hal baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Jika makanan bisa membuat raga tetap dalam kondisi baik, hati dan akal tidak bisa dicukupi nutrisinya dengan makanan. Lalu apa yang dibutuhkan hati dan akal untuk bisa selalu dalam kondisi primanya? Hati membutuhkan ilmu dan nasihat untuk bisa selalu dalam kondisi baik. Ilmu dan nasihat sebenarnya bisa didapatkan dari berbagai sumber. Semakin banyak ilmu maupun nasihat baik yang didapat, maka akan semakin baik juga hati kita. Seperti tanah, hati memang terus membutuhkan "siraman" berupa ilmu dan nasihat supaya tidak kering dan keras. Hati yang keras biasanya akan sulit memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, karena hatinya jadi kehilangan "rasa".
Sementara akal bisa mendapatkan nutrisi dari masalah yang terjadi dalam hidup manusia. Masalah diberikan oleh Tuhan bukan karena Tuhan membenci manusia, tapi justru Tuhan sedang mengasah akal manusia supaya semakin tajam dan kuat. Dengan adanya masalah, akal manusia dipaksa untuk berpikir mencari penyelesaian masalah, sehingga akal terasah untuk menjadi semakin cerdas dan kuat. Sebaliknya jika masalah selalu dihindari dengan kabur tanpa mencari penyelesaiannya, akal tidak akan pernah terasah. Padahal hidup sudah tentu tidak selalu mulus, justru biasanya semakin dewasa akan semakin berat masalah yang menerpa. Jika terbiasa untuk lari dari masalah, akal tidak terasah untuk menghadapinya, dan ketika masalah yang datang semakin berat, manusia itu akan mudah untuk frustrasi.
Penutup
Raga, hati, dan akal sebagai satu kesatuan yang menyempurnakan hidup manusia harus selalu dijaga kondisinya. Nutrisi untuk ketiganya harus bisa dicukupi dengan baik. Makan makanan yang sehat dan olahraga yang cukup akan menjaga raga dalam kondisi baik. Mencari siraman ilmu dan nasihat yang baik akan menjaga hati tidak kering dan keras. Menghadapi masalah dengan berani akan melatih akal terus tajam dan kuat. Hidup yang selalu penuh rintangan akan kuat kita jalani jika raga, hati, dan akal kita kuat dan terpenuhi nutrisinya.
Komentar
Posting Komentar