Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Dari Tanah Sunda ke Seluruh Indonesia

 Tradisi biasanya berkaitan erat dengan daerah tertentu dan tidak ada atau jarang dilakukan di daerah lain. Hal ini dikarenakan tradisi biasanya memang bersumber dari adat suatu daerah, yang tentu bisa sangat berbeda dengan daerah lainnya. Selain itu nilai yang terdapat dalam suatu tradisi juga sangat mungkin berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Namun sekarang ini ada juga tradisi dari masyarakat daerah tertentu yang kemudian meluas cakupannya dan dilakukan oleh masyarakat dari luar daerah asalnya. Tradisi-tradisi tersebut mungkin dirasa memiliki nilai yang cocok juga dengan daerah lainnya sehingga kemudian diadaptasi dan dilakukan juga oleh masyarakat di daerah lain.  Sekaligus menjawab Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog , berikut ada beberapa budaya atau tradisi dari tanah Sunda yang sekarang ini meluas dan dilakukan banyak masyarakat non Sunda. Bahkan tradisi asal Sunda ini bisa dibilang sudah menjadi tradisi nasional karena dilakukan hampir di semua daerah...

Belajar Merasa Cukup

  Sudah beberapa tahun terakhir sering terdengar istilah gaya hidup YOLO, yang adalah singkatan dari “ You Only Live Once ”. Gaya hidup ini sempat populer di kalangan dewasa muda, berupa pola hidup konsumtif dan tanpa pertimbangan jangka panjang. “ Lo cuma hidup sekali, bro. Jangan sampai waktu lo terbuang sia-sia cuma untuk banyak pertimbangan. Lo pengen apa sekarang, sikat aja! Yang penting happy! ” Mungkin gaya hidup YOLO bisa dirangkum lewat beberapa kalimat itu. Gaya hidup YOLO di generasi muda, salahkah? Ada yang salahkah dengan gaya hidup itu? Ya, terlalu konsumtif dan tidak memikirkan masa depan. Jika saat ini kita berperilaku konsumtif dengan memenuhi segala keinginan kita, bisa-bisa kita kekurangan di masa depan. Masa depan yang tidak bisa diprediksi akan tetap berpenghasilan atau tidak. Justru karena hidup cuma sekali, bukankah kita malah harus lebih hati-hati menjalaninya? Jika banyak yang mengikuti gaya hidup ini, bagaimana masa depan generasi muda ini? Namun belakanga...

Memenuhi Gaya Hidup Lewat Pinjol

 Menyambung tulisan sebelumnya tentang tren flexing di media sosial , membuat media sosial dapat menjadi tempat yang bisa membawa pengaruh yang kurang baik. Orang dewasa saja bisa terpengaruh, apalagi anak-anak atau remaja yang masih belum terlalu paham soal baik dan buruk. Para influencer di media sosial yang seharusnya bisa membawa pengaruh ke arah yang lebih baik malah kadang bisa menjerumuskan. Gaya hidup hedon yang ditunjukkan bisa membentuk pola pikir yang salah bagi orang yang melihatnya. Yaitu pola pikir untuk selalu mendewakan materi, dan menganggap materi dan kemewahan adalah yang utama untuk mencapai kebahagiaan. Padahal seperti yang sudah saya sebut di tulisan sebelumnya, kunci kebahagiaan yang sebenarnya bukan berada pada materi. Perubahan Standar Hidup Kemewahan yang ditunjukkan orang di media sosial sebenarnya bisa saja palsu, hanya dibuat demi konten atau menaikkan engagement . Sekedar foto atau video beberapa menit tentu tidak bisa menggambarkan keseluruhan hidup...

Media Sosial Sebagai Sarana Flexing

 Kemajuan teknologi selalu bisa membantu memudahkan kehidupan kita. Termasuk internet yang bisa sangat banyak memudahkan khususnya dalam bidang informasi. Dengan adanya internet kita bisa dengan sangat mudah dan cepat mendapatkan informasi, tidak hanya dari sekitar kita tapi bahkan dari belahan dunia lain. Jika awalnya internet hanya digunakan untuk komunikasi dalam keadaan darurat, lama kelamaan internet semakin berkembang dan dapat digunakan oleh semua orang dengan mudah. Jika sebelumnya internet hanya bisa diakses lewat komputer/PC, sekarang internet sudah ada dalam genggaman setiap orang lewat gawai canggihnya masing-masing. Dengan berkembangnya internet, media sosial juga mulai bermunculan dan menarik minat warganet seperti friendster, facebook, hingga linkedin. Kemudian media sosial saat ini semakin berkembang juga dengan adanya youtube, instagram, hingga tiktok. Hanya saja dalam segala hal, sepertinya akan selalu ada dua sisi yang bertolak belakang seperti 2 sisi mata uang. ...