Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Drama Parenting-ku: Sibling Rivalry

Beberapa bulan terakhir, tepatnya sejak kelahiran anak ketiga, saya cukup struggling soal sibling rivalry antara ketiga anak saya. Apa itu sibling rivalry ? Sibling rivalry adalah bentuk persaingan antar saudara, bisa karena iri, cemburu, dan berusaha mencuri perhatian orang tuanya. Tidak bisa dipungkiri, ketika memiliki lebih dari 1 anak, waktu dan perhatian orang tua pada anaknya sudah pasti terbagi. Tidak bisa lagi memberi waktu dan perhatian penuh hanya kepada 1 anak, karena ada anak lain yang juga membutuhkan waktu dan perhatian. Itu juga yang terjadi pada saya.  Setelah melahirkan anak ketiga, kesibukan mengurus 1 anak usia preschool , 1 anak usia balita, dan 1 bayi, ditambah mengurus suami dan rumah, cukup membuat saya kerepotan. Ritme pergerakan saya di rumah harus berubah banyak dengan adanya bayi yang masih harus sering disusui, juga harus digendong jika menangis. Praktis waktu saya banyak tersedot untuk mengurus bayi mungil yang belum bisa apa-apa ini. Di awal-awal kehadi

Syukur dan Sabar di Tahun 2021

Tak terasa sekarang sudah masuk di Bulan November, dan tidak sampai 2 bulan lagi sisa hari di bulan 2021. Di akhir tahun ini, MGN mengajak membernya untuk mengingat dan menuliskan pelajaran hidup yang bisa diambil melalui tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog dengan tema Pelajaran Hidup Tahun 2021. Saya akan berbagi pelajaran yang bisa saya dapatkan sepanjang tahun 2021 kemarin, siapa tahu pelajaran yang saya dapatkan tersebut bisa berguna juga untuk orang lain yang membacanya.  sumber: istockphoto.com Berdamai dengan Covid-19 Saya mengawali tahun 2021 dalam keadaan shock dan tertekan, karena 2 hari sebelum pergantian tahun saya diterjang badai covid: suami dan saya dinyatakan positif covid-19. Saya yang selama ini selalu berusaha maksimal dalam menerapkan protokol kesehatan, benar-benar shock dan stres ketika pertama kali mendapati hasil swab positif. Saat itu ketakutan saya pada virus covid-19 memuncak dan akhirnya memunculkan segala pikiran negatif dalam otak. Terleb

Banyak Belajar dari Komunitas Tercinta

Sebagai seorang introvert , saya bisa dibilang tidak terlalu mudah untuk berteman. Kalau mau dihitung berapa banyak teman yang terhitung dekaaaattt sekali, bisa dihitung pakai jari tangan saja kok, saking memang sedikit sekali saya bisa berteman sampai sangat dekat. Tapi bukan berarti saya gak mau dan gak suka berteman ya, apalagi sampai disebut ansos alias anti sosial. Hanya saja, saya harus benar-benar merasa klop untuk bisa berteman dekat, dan proses sampai klop itu juga nggak bisa instan. Itulah kenapa saya hanya punya sedikit teman dekat, karena filter- nya banyak. Hehe..  Meskipun tergolong introvert , sepanjang hidup saya pernah beberapa kali masuk ke dalam suatu komunitas. Menurut saya, komunitas yang baik adalah komunitas yang di dalamnya bisa saling mendukung, saling membantu, dan bisa saling memberikan manfaat satu sama lain. Jadi komunitas yang baik bukan hanya bisa jadi tempat nongkrong dan ngobrol haha hihi, tapi juga bisa membuat kita menjadi lebih dalam b

Pengalaman Menggunakan Berbagai Bahasa

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan kita, karena kemampuan berbahasa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Nggak cuma secara lisan aja ya yang dimaksud berbahasa, karena kan ada juga bahasa isyarat yang dipakai oleh para tuna rungu dan tuna wicara. Bahkan ada juga kan bahasa yang bisa dimengerti hanya lewat tatapan mata: bahasa kalbu. *langsung pengen nyanyi deh inget Titi DJ, hehe.. Intinya, komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain pasti menggunakan bahasa, apapun bentuknya.  Di masa globalisasi sekarang ini, kita sepertinya nggak bisa hanya menguasai bahasa ibu saja. Bahasa ibu itu apa sih? Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali diperkenalkan kepada seseorang saat dia lahir. Biasanya memang bahasa ibu adalah bahasa dari daerah tempat orang tersebut lahir, tapi ada juga yang bukan. Misalnya saja orang Jawa yang budayanya kental saat merantau ke Kalimantan tetap menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya di rumah sehingga ji

Mulai Dari Diri Sendiri Dulu Untuk Menghindari Pembajakan

Beberapa waktu lalu saya mendengarkan siniar dari Pandji Pragiwaksono di Spotify. FYI, siniar itu bahasa Indonesia dari " podcast ". Di siniar itu, Pandji membahas tentang "pencurian" materi stand up comedy , atau beberapa kali juga Pandji menyebut kejadian itu sebagai "pembajakan". Tuh, ternyata pembajakan itu luas sekali ya cakupannya. Bahkan, materi lawak saja bisa dibajak. Coba, kalau kita sebagai orang awam mendengar kata "bajakan", apa yang biasanya muncul di pikiran kita? Mungkin kebanyakan akan terpikirkan lagu atau film bajakan, karena itu yang paling sering disebut dan dibahas. Padahal luas sekali loh definisi dari bajakan ini, nggak melulu soal lagu atau film.  Sebelum membahas tentang pembajakan, kita harus ingat dulu bahwa segala hal yang muncul dari hasil pemikiran manusia merupakan kekayaan intelektual yang sebenarnya punya hak untuk dilindungi. Apapun bentuknya, semua hasil karya seseorang yang merupakan buah pemikirannya berhak u