Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Perempuan dan Kesetaraan Gender

Beberapa waktu lalu sempat ada obrolan dengan beberapa anggota keluarga saya tentang SJW, atau singkatan dari Social Justice Warrior . Awalnya saya kurang paham apa itu SJW, tapi dari penjelasan papa yang saya tangkap adalah bahwa orang-orang yang merasa dirinya sebagai social justice warrior itu akan berusaha untuk menciptakan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, dan menghilangkan budaya patriarki. Dari sebuah artikel yang saya baca, social justice warrior ini mulai ramai ketika tagar #bekaluntuksuami menjadi trending di twitter. Ada akun yang membagikan foto-foto bekal yang dibuat untuk suaminya sehari-hari. Menanggapi unggahan foto-foto tersebut, para "pejuang kesetaraan" berkomentar bahwa perempuan yang menyiapkan bekal untuk suami berarti dia adalah budak patriarki. Menurut mereka tidak seharusnya perempuan melayani laki-laki, dan perempuan ideal adalah perempuan yang tidak akan melakukan sesuatu untuk kebaikan atau kenyamanan laki-laki (meskipun itu suaminya sen

Rejeki Rahasia Allah, Keajaiban Shodaqoh

R ejeki termasuk satu hal yang seringkali menjadi rahasia Allah. Manusia bisa berusaha, tapi seberapa banyak rejeki yang akan diterima, itu sepenuhnya hak Allah untuk memberi. Kadang ada kan yang namanya rejeki "durian runtuh", yaitu rejeki yang tidak disangka akan didapatkan. Tapi kadang ada juga kejadian di mana kita sudah berusaha tapi ternyata rejeki yang didapatkan tidak sesuai ekspektasi dan harapan kita. Itulah kenapa, setelah berusaha kita harus selalu mempercayakan kehidupan kita kepada Allah. Ingat ya, setelah berusaha. Jangan sampai punya pikiran "ah kadang juga sudah berusaha malah nggak dapat rejeki, ya sudah aja nggak usah berusaha sekalian, nanti juga pasti Allah kasih kalau memang sudah ada bagiannya." Nggak gitu yaa.. Usaha tetap harus ada sebelum kita pasrahkan urusan kita pada Allah. Karena Allah juga pasti menilai dan menghargai usaha kita. Kalaupun kita tidak dapat rejeki yang banyak di dunia, jika kita sudah berusaha maksimal dengan niat karena

Be Happy, Love Yourself

Untuk bisa memberikan cinta seluas-luasnya kepada orang lain, sudah pasti kita harus lebih dulu mendapatkan cinta yang maksimal. Tapi apakah cinta yang didapatkan adalah cinta dari orang lain? Menurut saya tidak, justru yang paling utama adalah cinta dari kita untuk diri kita sendiri. Self love, istilahnya sekarang mungkin seperti itu. Cinta dari orang lain bisa jadi tidak berarti jika kita belum menerima cinta maksimal dari kita sendiri. Dan tentu saja kalau kita tidak bisa mencintai diri sendiri, rasanya tidak mungkin kita bisa mencintai orang lain dengan benar. Padahal, sebagai perempuan, khususnya para ibu, banyak orang lain yang membutuhkan cinta dari kita. Utamanya, anak-anak kita. Lalu bagaimana cara kita memberikan cinta untuk diri kita sendiri?  Love yourself first, then love your family Self Love dengan: Bahagia Klise ya? Tapi ya memang menurut saya begitulah adanya. Kalau hati kita bahagia, kita bisa memberi cinta sebesar-besarnya untuk diri kita sendiri lalu untuk orang lai

Lessons Learned from Traveling

Setiap orang sepertinya pasti pernah merasakan traveling . Tidak perlu jauh-jauh ke Cappadocia kok, dari rumah ke kebun binatang dalam kota saja itu sudah termasuk traveling kan. Menurut saya traveling itu bepergian ke suatu tempat yang bisa memberi suasana baru. Jadi rasanya setiap orang pasti pernah bepergian karena sepertinya tidak ada orang yang tidak butuh mendapatkan suasana baru dengan cara rekreasi.  Dari setiap perjalanan, kadang ada saja cerita menarik yang membuat perjalanan tersebut mengesankan. Tapi yang membuat berkesan itu tidak selalu harus kejadian menyenangkan loh. Kadang justru kejadian kurang enak malah bikin perjalanan jadi tidak terlupakan. Dan adanya kejadian kurang menyenangkan itu bisa jadi pelajaran untuk traveling selanjutnya supaya jangan sampai terulang lagi kejadian yang sama. Dan kali ini, sesuai dengan tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Februari, saya akan menceritakan pengalaman traveling yang justru jadi berkesan karena adanya beber

Happy 8th Anniversary, Mas..

  Assalamualaikum, mas..  Nggak kerasa loh sekarang sudah tanggal 1 Februari lagi. Nggak lupa kan di tanggal 1 Februari ada apa? Walaupun di album foto yang dicetak sama vendor itu tertulisnya tanggal 2 Februari, tapi akad nikah kita sebenarnya 1 Februari loh ya.. Entah kenapa ya itu vendor bisa salah tulis tanggal di album. Haha.. Jadi di 1 Februari ini artinya sudah 8 tahun kita menikah dan menjalani rumah tangga bersama.  Kalau mau mundur lebih jauh dan ditambah dengan waktu kita "dekat", totalnya sudah 16 tahun loh kita "bareng". Lama yaaa.. Bahkan, kalau mau mundur lebiiiihhh jauh lagi, kayanya sudah 25 tahun lebih ya kita kenal. Ya walaupun waktu masih kecil sih kita hanya kenal sekedarnya saja ya, main bareng cuma kalau rame-rame sama teman-teman lain saja, main ucing sumput , sampai iseng saling nyembunyiin sandal biar pas waktunya pulang kebingungan nyari sandal.  Sudah lama banget ya mas kita saling kenal. Bosan nggak sih? Hahaha.. Semoga sih nggak bosan y