Langsung ke konten utama

Happy 8th Anniversary, Mas..

 Assalamualaikum, mas.. 


Nggak kerasa loh sekarang sudah tanggal 1 Februari lagi. Nggak lupa kan di tanggal 1 Februari ada apa? Walaupun di album foto yang dicetak sama vendor itu tertulisnya tanggal 2 Februari, tapi akad nikah kita sebenarnya 1 Februari loh ya.. Entah kenapa ya itu vendor bisa salah tulis tanggal di album. Haha.. Jadi di 1 Februari ini artinya sudah 8 tahun kita menikah dan menjalani rumah tangga bersama. 


Kalau mau mundur lebih jauh dan ditambah dengan waktu kita "dekat", totalnya sudah 16 tahun loh kita "bareng". Lama yaaa.. Bahkan, kalau mau mundur lebiiiihhh jauh lagi, kayanya sudah 25 tahun lebih ya kita kenal. Ya walaupun waktu masih kecil sih kita hanya kenal sekedarnya saja ya, main bareng cuma kalau rame-rame sama teman-teman lain saja, main ucing sumput, sampai iseng saling nyembunyiin sandal biar pas waktunya pulang kebingungan nyari sandal. 


Sudah lama banget ya mas kita saling kenal. Bosan nggak sih? Hahaha.. Semoga sih nggak bosan ya, soalnya kalau bosan kan berarti nggak enjoy dong menjalani hari-hari bareng sama echa. Kalau enjoy kan harusnya waktu nggak begitu terasa berlalunya. Makanya echa sih berdoanya semoga kita sama-sama nggak pernah bosan dan tetap enjoy menjalani hari-hari kita, sampai nggak kerasa tiba-tiba sudah belasan tahun berumah tangga, bahkan insyaAllah sampai puluhan tahun ya mas. 


8 tahun yang lalu jadi hari yang sakral banget buat kita. Pasti masih ingat dong tegangnya ijab kabul, saking tegangnya mas nggak berani bergerak sepanjang prosesi ijab kabul sampai kaki mas kram dan harus dibantu untuk berdiri pas mau nyerahin maskawin. Hehe.. Yang penting kan alhamdulillah ijab kabul berjalan lancar, kita sah di mata agama dan negara sebagai suami istri, dan acara resepsi selanjutnya berjalan lancar. Yaaa walaupun ada sih beberapa miss dari vendor yang bikin panitia geregetan, tapi untungnya nggak begitu berpengaruh sama kelangsungan acara kan. 


Alhamdulillah di anniversary yang ke-8 ini rumah tangga kita sudah semakin meriah sama kehadiran 3 anak yang lucu-lucu dengan masing-masing karakternya yang unik. Seru, rasanya ada saja macam-macam cerita dari kelakuan masing-masing anak tiap harinya. Sudah cukup ramai kayanya rumah kita kan ya mas? Kayaknya cukup 3 anak saja seperti keinginan kita di awal pernikahan nih ya? Hehe,, kita cuma bisa berusaha dan berdoa saja kan ya. Tapi kalau ternyata dititip lebih sama Allah, ya berarti Allah pengen rumah kita tambah ramai, biar tambah seru! Hehe.. 


Echa minta maaf ya mas kalau selama 8 tahun jadi istri masih sangat banyaaakkk kekurangan, belum bisa jadi istri sholihah sepenuhnya. Mungkin masih sering ngambek, menyambut kepulangan mas dari kantor dengan muka cemberut bukannya cerah ceria. Mungkin juga masih belum bisa menjaga rumah tetap selalu kinclong bersih bersinar. Mungkin juga masih banyak ngaco-nya dalam mendidik anak-anak sehari-hari di rumah. Mungkin juga belum bisa memberikan pelayanan maksimal buat mas sebagai suami, kayak nggak nyediain sambal buat makan malam, atau pas mas mau ke kantor ternyata baju belum disetrika. Maafkan ya.. Sebenarnya echa sudah berusaha loh, tapi kadang waktu berlalu terlalu cepat sampai ngerasa "kok sudah jam segini lagi ya padahal belum ini itu ini itu.." Dan energi juga makin ke sini kok kayaknya semakin cepat low. Apalagi kalau anak-anak berantem terus, lebih cepat lagi low batt-nya. Hehe.. 


Kalau ada yang mas kurang suka, bilang ya mas. Biar echa ngerti dan bisa berusaha berubah. Jangan terlalu banyak pemakluman dan dipendam terus. Takutnya lama-lama jadi tambah kesal sendiri, terus malah tiba-tiba meledak. Kadang echa suka merasa kita itu kurang terbuka, sama-sama sering memendam perasaan. Ya memang karakter kita sejak dulu begitu sih, echa sendiri pun sering kesulitan kalau mau mengungkapkan perasaan dan pikiran, tapi kadang-kadang yang begini kurang bagus sih. Semoga komunikasi kita bisa lebih bagus lagi deh ya mulai sekarang. Jadi kalau ada sifat atau sikap Echa yang menurut mas perlu diubah, bilang ya mas. Karena bisa saja Echa nggak sadar kalau sifat/sikap itu nggak menyenangkan buat mas. 


Echa bersyukur sekali punya suami kayak mas, yang nggak pernah ragu untuk ikut turun tangan di urusan rumah tangga. Jadi merasa terbantu sekali karena jujur kadang suka merasa nggak bisa pegang semua urusan rumah sendiri. Waktu sering terasa terlalu pendek, padahal to do list masih panjang. Makanya alhamdulillah bersyukur sekali setiap kali mas ikut ngerjain pekerjaan rumah tangga yang belum sempat echa handle. Dan mas nggak pernah ngeluarin keluhan sama sekali. Semoga itu karena benar-benar nggak masalah ya mas, bukan hanya pemakluman padahal dalam hati ngedumel kesal "kenapa sih istri gue nggak bisa ngerjain begini aja." 🙈 Alhamdulillah jazakallahukhoiro mas.. 


Cha juga bahagiaaaaa banget setiap kali melihat mas main sambil tertawa-tawa bareng anak-anak. Itu salah satu sumber kebahagiaan echa. Bukan hanya karena jadi bisa nggak "diganggu" anak-anak ya, tapi sejak dulu (sejak belum punya anak sendiri) echa suka sekali kalau melihat anak kecil yang bisa dekat dengan bapaknya. Jadi sejak punya anak sendiri, pengen banget juga anak-anak bisa merasa dekat sama ayahnya. Makanya selalu bahagia sekali bisa mendengar suara tertawa anak-anak pas main sama mas. Mereka juga senang sekali loh mas kalau main sama ayahnya, nggak jarang kok mereka nggak sabar nunggu ayahnya pulang kantor. "Ayah kapan pulangnya sih, aku kan pengen main monster kilikitik/petak umpet/badminton/sepeda/dll sama ayah."


Echa tahu sih mungkin mas capek ya sudah seharian kerja di kantor. Tapi kan kayaknya anak-anak belum mengerti itu. Jadi mendengar suara motor ayahnya datang, di pikiran mereka hanya "yeeaay ayah pulang, waktunya main sama ayah!" Makanya echa berharap di antara waktu mas di rumah yang sebenarnya nggak seberapa banyak karena masih harus dikurangi rutinitas ngaji-musyawaroh-dan aneka kewajiban lainnya, mas bisa menyempatkan waktu untuk main sama anak-anak setiap hari. Kalau bisa sih nggak perlu pegang handphone dulu kalau nggak penting-penting amat. Hehe.. Mungkin lihat portal berita, instagram, atau sosmed lainnya ditunda dulu sampai waktunya anak-anak tidur, jadi setiap hari anak-anak bisa punya quality time sama ayahnya. Sayang kalau momen kecilnya anak-anak terlewatkan begitu saja, karena begitu mereka semakin besar, kita loh yang akan kesulitan meminta waktu dari mereka. Iya kan? Jadi, biar di memori mereka tersimpan kenangan tentang serunya main sama ayah dan sama bunda juga. Dan pas mereka besar, mereka akan dekat sama kita, bisa cerita apapun sama kita, dan kita juga jadi semakin mudah untuk menarik mereka kalau pergaulan mereka mulai keluar batas. Yuk kita berdua sama-sama bikin quality time lebih banyak sama anak-anak. 😊


Alhamdulillah jazakallahu khoiro ya mas, selama ini sudah bekerja keras mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Bekerja keras di kantor, juga bekerja keras membangun usaha sampingan. InsyaAllah Echa dan anak-anak merasa cukup, nggak kekurangan dan nggak kesulitan. Kita bisa cukup makan, punya rumah untuk berlindung, kendaraan untuk bepergian, baju yang cukup, sampai mainan anak-anak yang lebih dari cukup. Mudah-mudahan Allah selalu berikan rejeki yang barokah untuk kita, hati yang selalu merasa cukup, dan Allah nggak membuat kita lupa untuk bersyukur. Dan semoga Allah membalas semua lelah kerja keras mas untuk keluarga dengan pahala sebesar-besarnya. Aamiin.. Semangat terus mas, you are a super dad! We love you..


Happy anniversary ya mas, semoga Allah selalu limpahkan rasa cinta dan kasih sayang, serta ketenangan dan kenyamanan di hati juga di rumah kita, selamanya. Aamiin.. 



With love.


Echa




Komentar

Popular Posts

Garuda di Dada Timnas -> Salah??

Ada yang mempermasalahkan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas Indonesia. Padahal, timnas Indonesia sendiri lagi berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala AFF 2010.  Ini 100% pendapat pribadi aja yah.. Apa sih yang salah dengan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas? Bukannya dengan adanya lambang Garuda di dada itu berarti mereka yang ada di timnas bangga jadi Indonesia dan bangga bisa berlaga di ajang internasional dengan membawa nama Indonesia? Bukannya dengan membawa lambang Garuda di dada itu berarti mereka akan makin semangat untuk main di lapangan hijau karna membawa nama besar Indonesia? Dan itu berarti Bang BePe dan kawan2 itu akan berusaha lebih keras untuk membuat semua warga Indonesia bangga? Pernah liat timnas maen di lapangan hijau? Pernah liat mereka rangkulan sambil nyanyiin lagi wajib INDONESIA RAYA? Pernah merhatiin ga kalo mereka sering mencium lambang Garuda yang ada di dada mereka setiap abis nyanyiin lagu INDONESIA RAYA? Pernah juga ga merha

Makanan Favorit di Setiap Masa "Ngidam"

Setelah bulan lalu saya gagal setoran karena kesulitan mencari waktu untuk menulis di sela-sela perubahan ritme kehidupan selama ramadan, bulan ini saya tidak mau lagi gagal setoran tulisan. Kebetulan tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini adalah tentang makanan favorit.  Sebenarnya kalau ditanya apa makanan favorit saya, jujur bingung sih jawabnya. Karena saya bisa dibilang pemakan segala. Buat saya makanan hanya ada yang enak atau enak banget. Hehe… Jadi kalau disuruh memilih 1 makanan yang paling favorit sepanjang masa, ya susah. Makanya ketika beberapa minggu belakangan ini saya sering terbayang-bayang satu jenis makanan, saya jadi terinspirasi untuk menjadikan ini sebagai tulisan untuk setoran tantangan bulan ini. Iya, saya memang sedang sering ngidam. Ngidam kurang lebih bisa diartikan keinginan dari seorang ibu hamil terhadap sesuatu, umumnya keinginan terhadap makanan. Ngidamnya setiap ibu hamil juga beda-beda, ada yang ngidamnya jarang tapi ada juga yang sering

Mama sang Wonder Woman

Mama adalah segalanya.. Mama adalah Wonder Woman terhebat yang pernah ada di dunia ini.. :) Di keluargaku, dan sepertinya juga hampir sebagian besar keluarga, mama merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam urusan rumah. Segala urusan rumah dari mulai cuci baju, cuci piring, bersih-bersih rumah, masak, dan sebagainya itu semuanya mama yang urus.. Anggota keluarga yang lain seperti suami dan anak-anaknya mungkin juga ikut membantu, kadang bantu mencuci, bersih-bersih, ato urusan rumah lainnya. Tapi tetap saja kalau dihitung-hitung, pasti porsinya jauh sama yang biasa dikerjakan mama. Belakangan ini aku lebih sering ada di rumah. Dan dengan semakin seringnya ada di rumah, semakin aku mengerti sibuknya mama di rumah mengurus segala sesuatunya sendiri. Sebagai seorang anak, pastinya sudah jadi kewajiban aku untuk bantu mama dalam mengurus rumah yang juga aku tinggali. Dengan aku sering ikut membantu mama melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, aku jadi tahu bah