Langsung ke konten utama

Postingan

Ketika Mau Me Time Tapi Punya Balita

 Semua orang pasti membutuhkan waktu untuk “ me time ”. Me time atau waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri diperlukan untuk memberi diri kita waktu untuk “istirahat” dari rutinitas yang kadang menjemukan dan melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Setiap orang tentu punya cara yang berbeda untuk me time . Ada yang senang berkegiatan di dalam rumah, ada yang senang di luar rumah. Ada yang senang rebahan, tapi ada juga yang justru senang bergerak. Di era digital sekarang ini, banyak orang yang memilih mengisi waktu luang dengan kegiatan yang menggunakan internet, misalnya scrolling medsos, belanja online , main game online , sampai nonton film/drama online . Bahkan kegiatan bergerak seperti misalnya olahraga kadang masih membutuhkan internet. Misalnya yang senang berlari atau gym sambil mendengar musik masih butuh internet untuk akses spotify. Atau memasak juga kadang masih butuh internet untuk mencontek resep dari youtube.  Dalam tantangan blogging Mamah Gajah Nge...
Postingan terbaru

Menjadi Yang Selalu Ketinggalan

Tema bulan ini untuk tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog adalah tentang pendapat tidak populer atau lebih banyak yang mengenal dengan istilah unpopular opinion . Sempat bingung mencari topik tulisan, karena saya tidak cukup yakin apakah opini saya terkait berbagai hal itu termasuk opini tidak populer atau justru sebaliknya. Namun saya mendapat ide saat beberapa waktu lalu bepergian dan melihat antrean sangat panjang di salah satu tempat makan hit di Kota Bandung. Antreannya bahkan sampai meluber ke trotoar jalan. Saat itu saya berbicara kepada suami “apa sih yang dicari orang-orang ini? Sebegitunya mereka mengejar tempat makan viral, sampai rela antre sepanjang itu. Padahal kalau enggak segera nyoba juga kan sebenarnya enggak masalah ya.” Lantas tiba-tiba terlintas di pikiran saya bahwa opini yang saya utarakan kepada suami itu bisa jadi adalah opini yang tidak populer di sebagian masyarakat. Terbukti dengan serbuan yang terjadi setiap harinya pada tempat-tempat yang viral di media...

Dari Tanah Sunda ke Seluruh Indonesia

 Tradisi biasanya berkaitan erat dengan daerah tertentu dan tidak ada atau jarang dilakukan di daerah lain. Hal ini dikarenakan tradisi biasanya memang bersumber dari adat suatu daerah, yang tentu bisa sangat berbeda dengan daerah lainnya. Selain itu nilai yang terdapat dalam suatu tradisi juga sangat mungkin berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Namun sekarang ini ada juga tradisi dari masyarakat daerah tertentu yang kemudian meluas cakupannya dan dilakukan oleh masyarakat dari luar daerah asalnya. Tradisi-tradisi tersebut mungkin dirasa memiliki nilai yang cocok juga dengan daerah lainnya sehingga kemudian diadaptasi dan dilakukan juga oleh masyarakat di daerah lain.  Sekaligus menjawab Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog , berikut ada beberapa budaya atau tradisi dari tanah Sunda yang sekarang ini meluas dan dilakukan banyak masyarakat non Sunda. Bahkan tradisi asal Sunda ini bisa dibilang sudah menjadi tradisi nasional karena dilakukan hampir di semua daerah...

Belajar Merasa Cukup

  Sudah beberapa tahun terakhir sering terdengar istilah gaya hidup YOLO, yang adalah singkatan dari “ You Only Live Once ”. Gaya hidup ini sempat populer di kalangan dewasa muda, berupa pola hidup konsumtif dan tanpa pertimbangan jangka panjang. “ Lo cuma hidup sekali, bro. Jangan sampai waktu lo terbuang sia-sia cuma untuk banyak pertimbangan. Lo pengen apa sekarang, sikat aja! Yang penting happy! ” Mungkin gaya hidup YOLO bisa dirangkum lewat beberapa kalimat itu. Gaya hidup YOLO di generasi muda, salahkah? Ada yang salahkah dengan gaya hidup itu? Ya, terlalu konsumtif dan tidak memikirkan masa depan. Jika saat ini kita berperilaku konsumtif dengan memenuhi segala keinginan kita, bisa-bisa kita kekurangan di masa depan. Masa depan yang tidak bisa diprediksi akan tetap berpenghasilan atau tidak. Justru karena hidup cuma sekali, bukankah kita malah harus lebih hati-hati menjalaninya? Jika banyak yang mengikuti gaya hidup ini, bagaimana masa depan generasi muda ini? Namun belakanga...

Memenuhi Gaya Hidup Lewat Pinjol

 Menyambung tulisan sebelumnya tentang tren flexing di media sosial , membuat media sosial dapat menjadi tempat yang bisa membawa pengaruh yang kurang baik. Orang dewasa saja bisa terpengaruh, apalagi anak-anak atau remaja yang masih belum terlalu paham soal baik dan buruk. Para influencer di media sosial yang seharusnya bisa membawa pengaruh ke arah yang lebih baik malah kadang bisa menjerumuskan. Gaya hidup hedon yang ditunjukkan bisa membentuk pola pikir yang salah bagi orang yang melihatnya. Yaitu pola pikir untuk selalu mendewakan materi, dan menganggap materi dan kemewahan adalah yang utama untuk mencapai kebahagiaan. Padahal seperti yang sudah saya sebut di tulisan sebelumnya, kunci kebahagiaan yang sebenarnya bukan berada pada materi. Perubahan Standar Hidup Kemewahan yang ditunjukkan orang di media sosial sebenarnya bisa saja palsu, hanya dibuat demi konten atau menaikkan engagement . Sekedar foto atau video beberapa menit tentu tidak bisa menggambarkan keseluruhan hidup...

Media Sosial Sebagai Sarana Flexing

 Kemajuan teknologi selalu bisa membantu memudahkan kehidupan kita. Termasuk internet yang bisa sangat banyak memudahkan khususnya dalam bidang informasi. Dengan adanya internet kita bisa dengan sangat mudah dan cepat mendapatkan informasi, tidak hanya dari sekitar kita tapi bahkan dari belahan dunia lain. Jika awalnya internet hanya digunakan untuk komunikasi dalam keadaan darurat, lama kelamaan internet semakin berkembang dan dapat digunakan oleh semua orang dengan mudah. Jika sebelumnya internet hanya bisa diakses lewat komputer/PC, sekarang internet sudah ada dalam genggaman setiap orang lewat gawai canggihnya masing-masing. Dengan berkembangnya internet, media sosial juga mulai bermunculan dan menarik minat warganet seperti friendster, facebook, hingga linkedin. Kemudian media sosial saat ini semakin berkembang juga dengan adanya youtube, instagram, hingga tiktok. Hanya saja dalam segala hal, sepertinya akan selalu ada dua sisi yang bertolak belakang seperti 2 sisi mata uang. ...

Belajar Menghadapi Perubahan Dari Anak-Anak

 Selama waktu masih terus berjalan, yang namanya hidup itu pasti akan selalu ada perubahan. Pagi saja akan selalu berubah menjadi siang, kan? Jadi hidup yang kita jalani ya pasti akan selalu ada hal yang berubah. Bisa perubahan dalam hal receh yang tidak terlalu terasa, tapi bisa juga ada perubahan besar yang membuat terkejut setengah mati. Mamah Gajah Ngeblog mengajak menulis tentang seni bertahan menghadapi perubahan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini. Para mamah diajak untuk membagikan tips menghadapi perubahan yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk mamah-mamah lainnya. Saya sendiri tidak yakin punya tips khusus dalam menghadapi perubahan, karena pada dasarnya saya menjalani hari-hari dengan cukup slow , ada perubahan dalam hidup ya jalani saja dengan santai. Mengalir, ikut saja ke mana takdir membawa. Jadi mungkin bukan tips yang akan saya bahas, hanya sekedar berbagi pengalaman dan pengamatan saja. Perubahan Dalam Kehidupan Anak-Anak Semua orang pada ke...