Alkisah, pada suatu malam, tersebutlah ada 5 orang karyawan dari konsultan perencanaan wilayah sedang ngelembur. Ada aku, ita, babang, mas ipung, dan mas dodi. Dari 5 orang itu perempuannya berdua, cuma aku sama ita.
Ceritanya, kita berlima ngelembur untuk bikin bahan asistensi buat keesokan harinya. Alasan ngelembur sebenarnya adalah membuat peta. Nah yang bikin peta itu sebenernya cuma mas dodi sama ita (yang adalah salah dua tenaga ahli GIS), sedangkan aku babang dan mas ipung cuma nemenin mereka berdua aja, soalnya yang bakal asistensi nanti itu ya kita bertiga, sedangkan ita dan mas dodi ga akan ikut. Ya masa kita ninggalin mereka kan? Lagian kita jg nungguin peta itu jadi untuk dimasukin ke bahan presentasi untuk disampaikan besok harinya.
Jam dinding di kantor menunjukkan bahwa saat itu hampir tengah malam. Ita akhirnya selesai mengerjakan yang bagiannya. Terus dia beres-beres dan akhirnya bilang ke mas ipung: "mas, saya pulang duluan ya." Mas ipung pun bilang "oh iya iya, makasih ya." Ita pun keluar dari kantor menuju ke kosannya yang berjarak sekitar 1oo meter dari kantor.
Pas ita udah keluar, terjadilah percakapan ini.
Mas Ipung: "kasian juga ya ita baru pulang jam segini, perempuan gitu"
Aku: "EHMM!!" *mengingatkan kalo masih ada perempuan satu di depannya*
Mas Ipung: "hahahahaaa.."
Aku: "ke aku mah ga kasian ya mas jam segini masih di kantor?"
Mas Ipung: "gw dari awal kerja bareng lo tuh ga pernah ngerasa kasian sama lo cha." *nyengir lebar*
Aku: *melotot*
Mas Ipung: "gatau ya cha, gw kalo sama lo tuh kaya ga beda gender aja gitu, gatau kenapa."
Aku: "SIAAAAALLLL"
Mas Ipung + Babang: "Hahahahaaa.."
Aku: "Kenapa sih? Aku terlalu tough ya?"
Mas Ipung: "Asseeekk.. Baru gw mau ngomong gitu."
Aku: "Waduh, terlalu kuat ya sebagai cewek?"
Babang: "Saya tau, kang. Soalnya, echa itu ga pernah ngeluh."
Mas Ipung: "Iya sih, memang dari awal begitu."
Aku: "Oooh,, jadi harusnya aku terlihat lemah gitu ya?"
Mas Ipung: "Ga ngaruh."
Aku: "Hahaa.. Oke aku bakalan jadi wanita lemah nan manja ah sekarang."
Mas Ipung: "Ga ngefek cha, gw udah tau lo kaya apa, pura-pura doang mah ga bikin gw kasian."
Aku: *muka datar*
Hahahaa.. Aku bingung harus merasa gimana dengan percakapan itu tadi. Entah harus merasa gagal jadi perempuan atau malah merasa bangga :D
Akhirnya aku memutuskan untuk merasa bangga saja, karena dari percakapan itu, atau dari apa yang dibilang mas ipung dan babang itu bisa jadi sebuah pujian untuk sifat aku yang ga gampang mengeluh dan kinerja aku yang berdedikasi tinggi *asseekk :p*
Yah, memang dari awal aku kerja bareng sama mas ipung, aku ga pernah ngeluhin ini itu. Disuruh ini hayu, disuruh itu oke. Diminta dateng pagi boleh, diminta ngelembur yaudah. Disuruh terbang ke papua sendirian juga dijabanin aja. Emang ga pernah mengeluarkan keluhan sih, apalagi merengek-rengek, karena menurut aku buat apa ngeluh-ngeluh, toh aku disuruh ini itu kan tujuannya biar aku belajar juga. Aku jadi makin ngerti sama bidang pekerjaan ini, apa yang boleh dan ga boleh dilakuin, tips dan trik "bertahan" di bidang ini, dan buwanyak hal-hal lainnya.
Nilai plus dari sifat itu adalah memang banyak pelajaran yang bisa aku serap, sampe akhirnya sekarang udah lebih dipercaya *amin*. Yah, terbukti dengan lebih banyaknya mas ipung bilang "udahlah, gw percaya sama lo", terlebih kalo dibandingin sama dulu yang lebih sering bilang "coba sini gw liat dulu". Dan dengan aku punya tingkat ketangguhan yang tinggi itu, insyaAllah mudah-mudahan kinerja aku bisa dinilai baik dan meningkatkan nilai aku di mata para atasan-atasan dan akhirnya bisa meningkatkan gaji aku juga *ngarep*
Tapi ya itu, ada juga nilai minusnya. Aku jadi dianggap terlalu kuat, jadi suka ga dipandang sebagai wanita. Hahahaa.. Ya, buktinya, dibiarin aja ngelembur sampe subuh di kantor. Kalo ngelembur sampe jam 2 ato jam 3 juga dibiarin aja pulang sendiri naik motor. Padahal kan, biar begini aku masih tetap seorang wanita yang perlu dilindungi -_-"
Yasudahlah yaa.. Ambil saja nilai positifnya, cha. Take it as a compliment :)
YEAH! I'm a tough woman!
Ceritanya, kita berlima ngelembur untuk bikin bahan asistensi buat keesokan harinya. Alasan ngelembur sebenarnya adalah membuat peta. Nah yang bikin peta itu sebenernya cuma mas dodi sama ita (yang adalah salah dua tenaga ahli GIS), sedangkan aku babang dan mas ipung cuma nemenin mereka berdua aja, soalnya yang bakal asistensi nanti itu ya kita bertiga, sedangkan ita dan mas dodi ga akan ikut. Ya masa kita ninggalin mereka kan? Lagian kita jg nungguin peta itu jadi untuk dimasukin ke bahan presentasi untuk disampaikan besok harinya.
Jam dinding di kantor menunjukkan bahwa saat itu hampir tengah malam. Ita akhirnya selesai mengerjakan yang bagiannya. Terus dia beres-beres dan akhirnya bilang ke mas ipung: "mas, saya pulang duluan ya." Mas ipung pun bilang "oh iya iya, makasih ya." Ita pun keluar dari kantor menuju ke kosannya yang berjarak sekitar 1oo meter dari kantor.
Pas ita udah keluar, terjadilah percakapan ini.
Mas Ipung: "kasian juga ya ita baru pulang jam segini, perempuan gitu"
Aku: "EHMM!!" *mengingatkan kalo masih ada perempuan satu di depannya*
Mas Ipung: "hahahahaaa.."
Aku: "ke aku mah ga kasian ya mas jam segini masih di kantor?"
Mas Ipung: "gw dari awal kerja bareng lo tuh ga pernah ngerasa kasian sama lo cha." *nyengir lebar*
Aku: *melotot*
Mas Ipung: "gatau ya cha, gw kalo sama lo tuh kaya ga beda gender aja gitu, gatau kenapa."
Aku: "SIAAAAALLLL"
Mas Ipung + Babang: "Hahahahaaa.."
Aku: "Kenapa sih? Aku terlalu tough ya?"
Mas Ipung: "Asseeekk.. Baru gw mau ngomong gitu."
Aku: "Waduh, terlalu kuat ya sebagai cewek?"
Babang: "Saya tau, kang. Soalnya, echa itu ga pernah ngeluh."
Mas Ipung: "Iya sih, memang dari awal begitu."
Aku: "Oooh,, jadi harusnya aku terlihat lemah gitu ya?"
Mas Ipung: "Ga ngaruh."
Aku: "Hahaa.. Oke aku bakalan jadi wanita lemah nan manja ah sekarang."
Mas Ipung: "Ga ngefek cha, gw udah tau lo kaya apa, pura-pura doang mah ga bikin gw kasian."
Aku: *muka datar*
Hahahaa.. Aku bingung harus merasa gimana dengan percakapan itu tadi. Entah harus merasa gagal jadi perempuan atau malah merasa bangga :D
Akhirnya aku memutuskan untuk merasa bangga saja, karena dari percakapan itu, atau dari apa yang dibilang mas ipung dan babang itu bisa jadi sebuah pujian untuk sifat aku yang ga gampang mengeluh dan kinerja aku yang berdedikasi tinggi *asseekk :p*
Yah, memang dari awal aku kerja bareng sama mas ipung, aku ga pernah ngeluhin ini itu. Disuruh ini hayu, disuruh itu oke. Diminta dateng pagi boleh, diminta ngelembur yaudah. Disuruh terbang ke papua sendirian juga dijabanin aja. Emang ga pernah mengeluarkan keluhan sih, apalagi merengek-rengek, karena menurut aku buat apa ngeluh-ngeluh, toh aku disuruh ini itu kan tujuannya biar aku belajar juga. Aku jadi makin ngerti sama bidang pekerjaan ini, apa yang boleh dan ga boleh dilakuin, tips dan trik "bertahan" di bidang ini, dan buwanyak hal-hal lainnya.
Nilai plus dari sifat itu adalah memang banyak pelajaran yang bisa aku serap, sampe akhirnya sekarang udah lebih dipercaya *amin*. Yah, terbukti dengan lebih banyaknya mas ipung bilang "udahlah, gw percaya sama lo", terlebih kalo dibandingin sama dulu yang lebih sering bilang "coba sini gw liat dulu". Dan dengan aku punya tingkat ketangguhan yang tinggi itu, insyaAllah mudah-mudahan kinerja aku bisa dinilai baik dan meningkatkan nilai aku di mata para atasan-atasan dan akhirnya bisa meningkatkan gaji aku juga *ngarep*
Tapi ya itu, ada juga nilai minusnya. Aku jadi dianggap terlalu kuat, jadi suka ga dipandang sebagai wanita. Hahahaa.. Ya, buktinya, dibiarin aja ngelembur sampe subuh di kantor. Kalo ngelembur sampe jam 2 ato jam 3 juga dibiarin aja pulang sendiri naik motor. Padahal kan, biar begini aku masih tetap seorang wanita yang perlu dilindungi -_-"
Yasudahlah yaa.. Ambil saja nilai positifnya, cha. Take it as a compliment :)
YEAH! I'm a tough woman!
Komentar
Posting Komentar