Langsung ke konten utama

You will when you believe

Sebenarnya ya, seberat apapun pekerjaan atau tugas yang harus kita selesaikan, semuanya akan bisa diselesaikan dengan baik. 
Syaratnya cuma 1, yakin sama diri sendiri.

Pengalaman yang ngajarin aku hal itu.

Beberapa hari yang lalu, ada satu kejadian di kantor yang ngajarin aku hal itu. Ceritanya, ada satu kerjaan aku yang mengharuskan aku untuk berangkat ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Untuk pergi ke Kaltim itu ada laporan yang harus aku selesaiin, sampe diprint dan dijilid rapi. Sepengetahuan aku, laporan yang harus selesai dan akan dibawa itu hanya "laporan antara".

Sehari sebelum berangkat ada koordinasi dulu antara 2 tim yang bakal sama-sama berangkat ke Kaltim itu. Si koordinasinya itu diadain sekitar jam 3 siang. Dari koordinasi yang dilaksanain sekitar 1 setengah jam itu, barulah aku dapat informasi bahwa laporan yang harus dibawa ternyata ga cuma laporan antara, tapi juga laporan akhir! Mampus!

Sore itu gue udah langsung panik aja. Secara berangkat kan besok siangnya tuh, mau ga mau si laporan harus beres paling telat paginya, karena butuh waktu buat memperbanyak (ngopy) dan jilid. Belum lagi ada bahan presentasi yg harus disiapin. Asli itu paniknya panik bgt. Karena, bikin laporan itu ga semudah nulis di blog. Editing kecil-kecil kaya format numbering, header-footer, margin, dan lain-lainnya tuh butuh waktu lama. Apalagi ini laporan akhirnya masih nol. Gilaaaaaa... Panik bangetlah gue! 

Padahal ya, aku tuh termasuk tipe orang yang sama sekali ga gampang panik. Aku ini orangnya lempeng banget, cuek. Jarang aku bisa panik. Pernah aku salah mengoperasikan mesin fotocopy di kantornya papa sampe entah gimana caranya ada plastik mika yang nyangkut dan bikin mesin fotocopy gabisa beroperasi aja aku ga panik. Cuma bilang "duh, gimana ya?" Hahahaa.. 

Back to topic.

Saking paniknya aku jadi bingung mau ngerjain apa. Gatau harus ngerjain yang mana dulu biar semuanya bisa selesai tepat waktu, ya laporannya bisa diprint dan diperbanyak sesuai jumlah permintaan, juga bahan presentasi bisa siap. Perlu diketahui bahwa itu kan sebenarnya kerja tim ya, tapi nyatanya aku jadi single fighter, ga ada yang lain yang bisa diandalkan.

Akupun mulai terbata-bata ngerjain semua kerjaan yang deadline itu. Karna panik dan stressnya harus ngerjain itu sendirian, sebagai anak muda (ehm!) jaman sekarang yang kerjaannya mengeluh di segala jenis media mulai dari twitter facebook sampe status bbm, aku juga menulis sederetan huruf a-r-g-h di status bbm.

Setelah nulis itu aku berusaha untuk menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam dan berusaha tenang. Karena sebenernya aku tau, kalo aku panik malah aku gabisa ngerjain apa-apa. Dengan panik aku malah jadi mikir "gimana kalo ga beres tepat waktu", bukannya mikir "gimana caranya nyelesaiin kerjaan tepat waktu walaupun waktunya mepet". Sambil berusaha nenangin diri, status aku itu juga mendatangkan beberapa respon dari temen kantor aku, dan salasatu senior aku di kantor ngasih tips n trik bikin laporan dalam waktu singkat. BBM-BBM yang isinya nyemangatin serta tips n trik bikin laporan mepet itu akhirnya bikin aku mikir "ayo, cha! PASTI BISA!!!"

Akhirnya aku berhasil menenangkan diri, menghilangkan kepanikan aku, dan kemudian kerja aku jadinya optimal. Begitu aku tenang, pikiran aku jadi jernih, akhirnya kerjanya juga jadi bener. Ga ada lagi pikiran-pikiran "gimana kalo ini - gimana kalo itu". Adanya cuma "kerjaan harus beres malam ini, jadi kerjain yang bener, cha!"

Endingnya pun bahagia. Walaupun aku harus ngelembur di kantor sampai lewat tengah malem, tapi kerjaan bisa selesai dengan cukup baik. At least laporan berhasil diprint dan punya waktu yang cukup untuk digandakan sesuai jumlah yang harus dibawa, bahan presentasi pun selesai. Dan siangnya bisa berangkat ke Kukar dengan tenang dengan membawa semua yang harus dibawa. AMAN!

Kan? Kalau ga panik bisa selesai kan? Kalau ga mikir macem-macem bisa selesai kan? Kalau yakin bisa akhirnya bakal bisa kan? Itulah, cha.. Ga usah tuh ada yang namanya panik. Kalau ada kerjaan ya dikerjain. Kalau cuma panik aja tapi malah jadi ga ngerjain apa-apa ya kapan bisa selesainya? Intinya adalah tenang dalam ngerjain apapun pekerjaannya. Dan harus yakin kalau kerjaan itu akan bisa selesai sesuai tenggat waktunya. Dan pastinya ya dikerjain! Walaupun yakin akan bisa selesai, tapi males-malesan ngerjain ya sama aja kaya pengen makan tapi ga mau jalan ke meja makan, bakal tetep laper!

Banyak pelajaran dari kejadian itu. Bikin aku ga lagi panik kalau lagi deadline kerjaan. Bikin aku lebih bisa ngontrol emosi dalam hal kerjaan. Juga bikin aku lebih kuat mental dan fisik karena sering dipaksa lembur. *curcol. Hahaa.. Satu pelajaran lain yang aku dapat dari senior aku di kantor adalah bahwa kita harus pinter-pinter me-manage kerjaan sendiri kalau dalam posisi deadline. Kita harus bisa mengestimasi berapa banyak waktu yang kita punya, dan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk nyelesaiin kerjaan sampai tuntas. Seandainya ditemukan ketidaksesuaian antara waktu yang kita punya sama waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan, harus pinter-pinter buat "memangkas" kerjaan. Harus pinter nyari bagian mana dari kerjaan kita yang bisa "dipangkas" tanpa mengurangi banyak kualitas dari hasil pekerjaan. Ya pasti kalau ada pemangkasan gitu hasilnya ga akan bagus-bagus amat. Tapi ya pinter-pinternya lah gimana caranya biar hasilnya ga jadi jelek-jelek amat.

Gitu looohh..
Jadi, you will when you believe, and make it!

Komentar

Popular Posts

Garuda di Dada Timnas -> Salah??

Ada yang mempermasalahkan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas Indonesia. Padahal, timnas Indonesia sendiri lagi berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala AFF 2010.  Ini 100% pendapat pribadi aja yah.. Apa sih yang salah dengan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas? Bukannya dengan adanya lambang Garuda di dada itu berarti mereka yang ada di timnas bangga jadi Indonesia dan bangga bisa berlaga di ajang internasional dengan membawa nama Indonesia? Bukannya dengan membawa lambang Garuda di dada itu berarti mereka akan makin semangat untuk main di lapangan hijau karna membawa nama besar Indonesia? Dan itu berarti Bang BePe dan kawan2 itu akan berusaha lebih keras untuk membuat semua warga Indonesia bangga? Pernah liat timnas maen di lapangan hijau? Pernah liat mereka rangkulan sambil nyanyiin lagi wajib INDONESIA RAYA? Pernah merhatiin ga kalo mereka sering mencium lambang Garuda yang ada di dada mereka setiap abis nyanyiin lagu INDONESIA RAYA? Pernah juga ga merha

Makanan Favorit di Setiap Masa "Ngidam"

Setelah bulan lalu saya gagal setoran karena kesulitan mencari waktu untuk menulis di sela-sela perubahan ritme kehidupan selama ramadan, bulan ini saya tidak mau lagi gagal setoran tulisan. Kebetulan tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini adalah tentang makanan favorit.  Sebenarnya kalau ditanya apa makanan favorit saya, jujur bingung sih jawabnya. Karena saya bisa dibilang pemakan segala. Buat saya makanan hanya ada yang enak atau enak banget. Hehe… Jadi kalau disuruh memilih 1 makanan yang paling favorit sepanjang masa, ya susah. Makanya ketika beberapa minggu belakangan ini saya sering terbayang-bayang satu jenis makanan, saya jadi terinspirasi untuk menjadikan ini sebagai tulisan untuk setoran tantangan bulan ini. Iya, saya memang sedang sering ngidam. Ngidam kurang lebih bisa diartikan keinginan dari seorang ibu hamil terhadap sesuatu, umumnya keinginan terhadap makanan. Ngidamnya setiap ibu hamil juga beda-beda, ada yang ngidamnya jarang tapi ada juga yang sering

Mama sang Wonder Woman

Mama adalah segalanya.. Mama adalah Wonder Woman terhebat yang pernah ada di dunia ini.. :) Di keluargaku, dan sepertinya juga hampir sebagian besar keluarga, mama merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam urusan rumah. Segala urusan rumah dari mulai cuci baju, cuci piring, bersih-bersih rumah, masak, dan sebagainya itu semuanya mama yang urus.. Anggota keluarga yang lain seperti suami dan anak-anaknya mungkin juga ikut membantu, kadang bantu mencuci, bersih-bersih, ato urusan rumah lainnya. Tapi tetap saja kalau dihitung-hitung, pasti porsinya jauh sama yang biasa dikerjakan mama. Belakangan ini aku lebih sering ada di rumah. Dan dengan semakin seringnya ada di rumah, semakin aku mengerti sibuknya mama di rumah mengurus segala sesuatunya sendiri. Sebagai seorang anak, pastinya sudah jadi kewajiban aku untuk bantu mama dalam mengurus rumah yang juga aku tinggali. Dengan aku sering ikut membantu mama melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, aku jadi tahu bah