Menyambut tahun baru, hampir semua orang bicara tentang resolusi. Hmmm,, sejujurnya saya jarang banget loh buat resolusi. Sepertinya dari 34 kali saya menghadapi pergantian tahun, cuma pernah bikin resolusi ga lebih dr 5x sih mungkin. Lalu dilaksanakan kah resolusinya? Nggak usah ditanya deh ya. Hahahaa..
Nah tahun ini sepertinya akan bikin deh resolusi. Soalnya sejak tahun kemarin kan lagi mulai suka nulis lagi nih, jadi sepertinya resolusi akan jauh lebih bagus kalau ditulis dan nggak hanya sekedar ada di kepala. Karena kalau ditulis, lebih ada pressure untuk mengerjakan resolusinya karena jadi lebih mudah diingat dan dibaca. Betul? Jadi apa saja resolusi 2022 ini? Bismillah semoga konsisten dikerjain dan nggak hanya bertahan 1-2 bulan yaaa.. :)
1. Lebih Sehat
Jujur, akhir-akhir ini badan terasa semakin "renta", gampang capek, sering pegal-pegal, gampang ngantuk juga. Mungkin memang lebih capek kali ya dengan nambah 1 anak yang harus diurus. Tapi sebenarnya saya tahu pasti bahwa kurang gerak adalah salah satu faktor utama yang bikin badan semakin nggak karuan rasanya.
Lalu saya teringat salah satu scene di drama Hometown Cha Cha Cha, ketika Yoon Hye Jin bilang bahwa dalam menjadi orang tua itu yang paling penting adalah hidup sehat dan lama, bukan menahan rasa sakit untuk menyediakan uang untuk anak-anak nya. Jadi bukan uang yang paling penting, justru kehadiran ayah dan ibunya yang sehat lah yang lebih penting bagi seorang anak.
Jadi supaya saya bisa membersamai anak-anak lebih lama dan dalam kondisi yang sehat, saya harus punya pola hidup yang lebih sehat lagi, yaitu GERAK! Yuk bisa yuk curi-curi waktu untuk bisa bergerak. 15 menit sehari deh minimal. Bisa ya, Cha? Bisa, pasti bisa yuuukkk..
Ini salah satu channel youtube yang sebenarnya isinya olahraga yang cukup ringan tapi bisa berkeringat juga. Dan bisa dipilih juga mau video yang berapa menit, jadi bisa disesuaikan sama waktu luang kita. Minimal gerak pakai ini bisa ya, Cha..
2. Lebih Rajin Menulis
Di tahun lalu dapat beberapa pencapaian dalam menulis, khususnya bareng komunitas yang baru saya ikuti: Mamah Gajah Ngeblog. Jadi saya mengawali tahun 2022 ini dengan semangat yang cukup tinggi untuk menulis. Bahkan saya mencoba untuk bergabung dengan komunitas menulis lainnya yang targetnya bahkan lebih tinggi, yaitu Komunitas Literasi Ibu Profesional alias KLIP. Mudah-mudahan sih semangatnya konsisten terus ya, jadi saya bisa lebih produktif dengan banyak menghasilkan tulisan.
Oh iya, saya juga buat resolusi untuk lebih rajin menulis catatan keuangan. Masuk kategori menulis nggak sih ini ya? Hahaha.. Masuk aja deh ya, kan ada yang ditulis juga :) Tahun lalu pencatatan keuangannya agak sedikit berantakan, sering lupa. Jadi harapannya saya di tahun ini bisa lebih baik mencatat pengeluaran keluarga, jadi bisa lebih efektif lagi mengelola keuangan keluarga biar nggak banyak "bocor".
Bisa cha? Bisa doooong..
3. Nambah Hapalan Surat
Sepertinya sudah sejak lama saya punya keinginan nambah hapalan surat pendek, tapi belum juga berhasil. Selain karena otaknya sudah semakin "karatan" saking jarangnya dipakai, ya sayanya juga kurang usaha sih. Kurang konsisten megang Al-Quran, kurang konsisten juga menghapalnya. Padahal targetnya nggak banyak juga sebenarnya, tapi ya kalau niatnya kurang tetap akan susah ya.
Nah karena saya akan sering juga membersamai anak pertama hapalan surat, harusnya sih saya bisa juga ya menambah hapalan surat. Karena malu dong ya sama anak kalau kita meminta mereka menghapal banyak surat sementara kitanya sendiri hapalannya minim. Yuk bisa yuk, Cha..
4. Resolusi Semua Emak-Emak: Kurangi Volume Suara ke Anak-Anak
Ini resolusi paling sulit sih kayanya ya, ngurangin marah-marah dan ngomel-ngomel. Hehe.. Sehari-hari ketemunya hanya sama anak-anak yang kelakuannya ada-ada aja, memang pasti sering pengen marah-marah kan ya bund? Tapi bisa ah ngurangin marah-marah. Minimal, ngurangin volume dan ngurangin nada tinggi saat bicara sama anak-anak ya.
Bisa ya bund mulutnya dikunci kalau sudah mau marah. Hehe..
Belajar juga untuk release emosi dengan cara yang lebih benar. Karena kadang kita itu sebenarnya kesal karena hal lain, atau terlalu lelah, tapi karena kita sering ketemunya sama anak-anak, jadi malah melampiaskan emosinya ke anak-anak. Padahal sebenarnya bisa jadi mereka nggak ada salah apapun. Jadi belajar cara release emosi dengan benar di tempat yang tepat itu sangat penting supaya anak-anak nggak jadi pelampiasan emosi bundanya.
PENUTUP
Nggak usah terlalu banyak deh ya resolusinya. Kalau terlalu banyak nanti susah buat menyelesaikannya. Kan tujuannya ditulis supaya nggak hanya di angan-angan ya, tapi bisa direalisasikan. Nanti di akhir tahun kita review ya resolusinya berhasil dicapai atau nggak. Bisa ya, cha.. Semangat!
Komentar
Posting Komentar