Langsung ke konten utama

Bergerak Yuk!

Perkembangan zaman, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup manusia. Salah satu gaya hidup yang berubah dengan cukup signifikan adalah orang-orang saat ini semakin sedikit bergerak. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi membuat orang-orang terlena sehingga melupakan kebutuhannya untuk bergerak. Padahal kita semua tahu bahwa kurang gerak akan menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti misalnya obesitas, masalah pada jantung, tulang, dan organ-organ penting lainnya. 


Anak-anak juga tidak luput dari ancaman kurang gerak akibat teknologi. Misalnya saja anak-anak yang hobi bermain gawai hanya duduk berlama-lama memainkan gawainya tanpa banyak bergerak. Bahkan karena belum punya kemampuan membatasi diri, kadang anak-anak justru lebih rentan kurang gerak jika tidak dibatasi waktu bermain gawainya. Karena itulah saya sebagai orang tua membatasi anak-anak memainkan gawai hanya pada weekend, itupun dibatasi jumlah waktunya. Selain itu saya juga selalu mengajak dan mendorong anak-anak untuk lebih banyak bergerak, salah satunya dengan berolahraga. 



Jika dibiarkan tanpa batasan, anak-anak bisa saja duduk berjam-jam sambil memegang handphone



Beri Contoh, Bukan Hanya Perintah


Teori parenting manapun pasti setuju bahwa anak-anak akan lebih cepat belajar melalui contoh, dan bukan hanya sekedar nasihat apalagi perintah. Bayangkan bagaimana anak-anak bisa dan mau untuk banyak berolahraga jika mereka melihat orang tuanya sendiri lebih banyak duduk dibanding bergerak. Karena itulah jika ingin anak-anak rajin berolahraga, kita sebagai orang tuanya pun harus mau dan rajin berolahraga.


Kebetulan suami saya di masa mudanya adalah "atlet" sepak bola. Yah, walaupun hanya atlet tingkat "kampung", tapi suami cukup jago bermain bola, terbukti bersama tim remaja masjid pernah menjuarai turnamen se-Bandung raya. Hehe… Dan minatnya terhadap bola sampai sekarang masih tinggi. Pertandingan Persib di TV hampir tidak pernah terlewatkan (bahkan sampai bisa bertengkar dengan anak-anak karena rebutan TV loh, hahaha). Bermain bola pun kadang masih dilakukan, walaupun suami sendiri mengakui bahwa kemampuannya sudah jauh menurun, sudah umur katanya. Hehe… Dengan begitu anak-anak bisa melihat bahwa ayahnya suka berolahraga. 


Saya walaupun tidak punya kemampuan mumpuni dalam olahraga, tapi juga punya ketertarikan pada beberapa jenis olahraga. Di jaman kuliah saya sempat ikut mewakili himpunan mengikuti olimpiade KM ITB di cabang futsal, bahkan sampai mendapat medali perak (walaupun saya memang lebih sering duduk di bangku cadangan sih, hehe). Selain futsal saya juga suka pada olahraga badminton, baik memainkan maupun menonton pertandingannya di TV. Selain itu di sela-sela kesibukan sebagai ibu rumah tangga saya juga kadang berolahraga di rumah, walau hanya sekedar mengikuti senam di youtube selama 15-30 menit. Tapi dengan begitu saya bisa mengajarkan kalau olahraga itu penting, dan anak-anak bisa melihat bahwa saya pun menyempatkan berolahraga



Bersama-sama Lebih Seru


Seringkali, anak-anak akan lebih bisa menikmati berolahraga jika dilakukan beramai-ramai, karena pasti lebih seru. Keuntungan saya karena memiliki keluarga besar adalah lebih seru kalau sedang berkumpul karena jumlah anggota keluarganya banyak. Kalau dihitung keseluruhan anggota keluarga dari orang tua saya sampai anak-mantu-cucu, totalnya ada 25 orang, dan mungkin masih akan bertambah karena adik bungsu saya baru menikah dan belum punya anak. Jadi kalau mengadakan acara kumpul keluarga, cukup keluarga kami saja sudah ramai dan seru, termasuk kalau mengadakan kegiatan olahraga bersama


Berolahraga bersama keluarga tentu lebih seru dan menyenangkan


Kami pernah menyewa lapangan badminton untuk olahraga keluarga. Kami juga pernah menyewa lapangan futsal untuk digunakan bersama. Jalan pagi juga sering kami lakukan bersama baik hanya keliling komplek maupun ke gelanggang olahraga dekat rumah. Dan karena dilakukan bersama-sama, anak-anak juga sangat excited dan bersemangat dalam bergerak. Bahkan mereka sama sekali tidak tertarik menyentuh gawainya meskipun mereka diperbolehkan memainkannya karena saat itu weekend. Bahkan ketika waktu sewa lapangan sudah habis, mereka merengek minta tambahan waktu. Haha..


Memang seru berolahraga di tempat yang disewa khusus karena lebih private, tapi jika tidak ada budget untuk menyewa lapangan, berolahraga di tempat umum yang tidak menggunakan peralatan khusus juga seru selama dilakukan bersama-sama. Lari atau sekedar jalan pagi di gasibu misalnya, dilanjut sarapan kupat tahu di pinggir lapangan, pasti seru juga untuk anak-anak kalau dilakukan bersama-sama. Dan yang lebih penting, semua jadi ikut bergerak dan sehat bersama. 


Beberapa contoh olahraga yang pernah keluarga saya lakukan bersama-sana dengan anak-anak


Penutup


Yang dibutuhkan untuk bisa bergerak sebenarnya hanya niat yang kuat kok. Hehe.. Karena tanpa budget khusus pun sebenarnya bisa untuk berolahraga dengan fun. Apalagi untuk anak-anak, mereka biasanya tidak terlalu peduli di mana mereka berolahraga, yang paling penting untuk mereka adalah kebersamaan dengan keluarga yang seru dan menyenangkan. Jadi membiasakan olahraga kepada anak-anak sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan orang tuanya mau memberi contoh dan ikut berolahraga bersama anak-anak. Yuk banyak bergerak supaya badan selalu sehat! 

Komentar

Popular Posts

Garuda di Dada Timnas -> Salah??

Ada yang mempermasalahkan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas Indonesia. Padahal, timnas Indonesia sendiri lagi berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala AFF 2010.  Ini 100% pendapat pribadi aja yah.. Apa sih yang salah dengan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas? Bukannya dengan adanya lambang Garuda di dada itu berarti mereka yang ada di timnas bangga jadi Indonesia dan bangga bisa berlaga di ajang internasional dengan membawa nama Indonesia? Bukannya dengan membawa lambang Garuda di dada itu berarti mereka akan makin semangat untuk main di lapangan hijau karna membawa nama besar Indonesia? Dan itu berarti Bang BePe dan kawan2 itu akan berusaha lebih keras untuk membuat semua warga Indonesia bangga? Pernah liat timnas maen di lapangan hijau? Pernah liat mereka rangkulan sambil nyanyiin lagi wajib INDONESIA RAYA? Pernah merhatiin ga kalo mereka sering mencium lambang Garuda yang ada di dada mereka setiap abis nyanyiin lagu INDONESIA RAYA? Pernah juga ga merha

Makanan Favorit di Setiap Masa "Ngidam"

Setelah bulan lalu saya gagal setoran karena kesulitan mencari waktu untuk menulis di sela-sela perubahan ritme kehidupan selama ramadan, bulan ini saya tidak mau lagi gagal setoran tulisan. Kebetulan tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini adalah tentang makanan favorit.  Sebenarnya kalau ditanya apa makanan favorit saya, jujur bingung sih jawabnya. Karena saya bisa dibilang pemakan segala. Buat saya makanan hanya ada yang enak atau enak banget. Hehe… Jadi kalau disuruh memilih 1 makanan yang paling favorit sepanjang masa, ya susah. Makanya ketika beberapa minggu belakangan ini saya sering terbayang-bayang satu jenis makanan, saya jadi terinspirasi untuk menjadikan ini sebagai tulisan untuk setoran tantangan bulan ini. Iya, saya memang sedang sering ngidam. Ngidam kurang lebih bisa diartikan keinginan dari seorang ibu hamil terhadap sesuatu, umumnya keinginan terhadap makanan. Ngidamnya setiap ibu hamil juga beda-beda, ada yang ngidamnya jarang tapi ada juga yang sering

Mama sang Wonder Woman

Mama adalah segalanya.. Mama adalah Wonder Woman terhebat yang pernah ada di dunia ini.. :) Di keluargaku, dan sepertinya juga hampir sebagian besar keluarga, mama merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam urusan rumah. Segala urusan rumah dari mulai cuci baju, cuci piring, bersih-bersih rumah, masak, dan sebagainya itu semuanya mama yang urus.. Anggota keluarga yang lain seperti suami dan anak-anaknya mungkin juga ikut membantu, kadang bantu mencuci, bersih-bersih, ato urusan rumah lainnya. Tapi tetap saja kalau dihitung-hitung, pasti porsinya jauh sama yang biasa dikerjakan mama. Belakangan ini aku lebih sering ada di rumah. Dan dengan semakin seringnya ada di rumah, semakin aku mengerti sibuknya mama di rumah mengurus segala sesuatunya sendiri. Sebagai seorang anak, pastinya sudah jadi kewajiban aku untuk bantu mama dalam mengurus rumah yang juga aku tinggali. Dengan aku sering ikut membantu mama melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, aku jadi tahu bah