Di bulan Ramadan ini saya memilih mengisi waktu dengan membaca kisah sejarah Islam. Salah satunya adalah kisah Fatimah Az-Zahra, putri bungsu Nabi Muhammad SAW. Saya penasaran dengan kehebatan Fatimah Az-Zahra, karena dalam suatu hadis namanya disebut sebagai ahli surga, bahkan menjadi pemimpin wanita penghuni surga.
Dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda, āSebaik-baik wanita di alam semesta sekaligus pemuka ahli surga ada empat. Mereka adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah SAW, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun." (HR. Muslim, Hakim, dan Ahmad).
Dari kisah dalam sejarah pasti terlihat kehebatan apa yang dimiliki oleh Fatimah yang membuatnya layak menjadi pemimpin para wanita penghuni surga. Dan saya akan berusaha meneladani kehebatan Fatimah supaya bisa pantas juga masuk surganya Allah SWT.
Penuh Kasih Terhadap Keluarga
Fatimah merupakan anak bungsu dari Rasulullah SAW dengan Khadijah yang lahir 5 tahun sebelum masa kenabian Muhammad. Fatimah menjadi saksi perjuangan berat Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam, mulai dari bagaimana ketakutannya Rasulullah ketika menerima wahyu pertama kali, hingga perlakuan buruk kaum Quraisy yang tidak percaya pada ajakan Rasulullah.
Fatimah selalu menjadi pendukung terbaik bagi ayahnya di segala kondisi, juga selalu dengan berani menentang kaum Quraisy yang berbuat buruk pada ayahnya. Pernah Rasulullah dilempari kotoran unta ketika sedang bersujud dalam salat, Fatimah dengan berani berteriak marah kepada kaum yang melempar kotoran hingga mereka pergi menjauh. Lalu Fatimah membersihkan kotoran unta dari punggung Rasulullah dengan tangannya.
Ketika ibunya sakit, Fatimah dengan penuh kasih merawat dan menemaninya, karena saat itu hanya Fatimah anak yang masih tinggal di rumah Rasulullah. Pun ketika Rasulullah sakit, Fatimah yang menjaga dan merawatnya. Bahkan menjelang wafatnya Rasulullah, Fatimah yang membukakan pintu ketika malaikat Izrail datang untuk mencabut nyawa Rasulullah SAW.
Bertaqwa Kepada Allah SWT
Karena Rasulullah mendapat wahyu ketika Fatimah masih anak-anak, Fatimah menjadi anak kecil pertama yang masuk Islam. Fatimah tumbuh dengan didikan Rasulullah, sehingga tentu ketaqwaan Fatimah dalam ibadah tidak perlu diragukan lagi.
Selain itu, Fatimah juga seumur hidupnya tidak pernah haid dan ketika melahirkan nifasnya juga sangat sebentar. Karena itu tidak pernah ada halangan bagi Fatimah melakukan ibadah apapun, tidak seperti wanita pada umumnya yang tidak bisa salat, puasa, atau membaca Al-Qurāan ketika sedang haid.
Istri yang Penuh Ketaatan, Penyabar, dan Rajin Bersedekah
Sejak dinikahi oleh Ali bin Abi Tholib, Fatimah menjadi sosok istri yang penuh ketaatan terhadap suaminya. Pekerjaan rumah tangga ia kerjakan tanpa mengeluh, suaminya pun sangat ia cintai dan hormati meski Ali sangat sibuk dengan kegiatan dakwah bersama Rasulullah.
Meskipun hidup dengan kondisi yang kekurangan, namun Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kondisi tersebut dan tidak pernah menuntut kepada suaminya. Ada kisah ketika Fatimah sudah tidak makan 3 hari namun tidak bilang kepada Ali dengan alasan tidak ingin membebani suaminya. Betapa sabarnya Fatimah.
Kesabaran itu sepertinya sudah dipupuk sejak kecil, sejak awal masa kenabian ketika Rasulullah dan kaumnya mendapat perlakuan buruk dari kaum Quraisy. Pada masa itu bahkan Fatimah dan pengikut Rasulullah yang terusir dari Makkah harus hidup dengan hanya makan daun-daunan karena kaum Quraisy menutup akses untuk mendapatkan kebutuhan hidup.
Meskipun dirinya sendiri sering tidak bisa makan, namun sifat dermawan Fatimah sungguh luar biasa. Ada kisah ketika Fatimah sudah berhari-hari tidak makan, lalu Ali membawa makanan hanya gandum dengan kualitas rendah. Tanpa mengeluh Fatimah memasaknya. Ketika matang, ada yang mengetuk pintu rumahnya dan meminta makanan. Meski dirinya sendiri kelaparan, Fatimah akhirnya memberikan masakannya tersebut kepada fakir yang kelaparan itu setelah sebelumnya meminta ijin kepada suaminya.
Selain sifat-sifat tersebut, masih banyak lagi sifat maupun perilaku hebat Fatimah yang seharusnya bisa diteladani oleh seluruh muslimah di dunia. Memang pantas seorang Fatimah dijanjikan surga, kan? Semoga kita semua bisa meneladaninya dan berkumpul dengan Sayyidina Fatimah di surga Allah nanti. Aamiinā¦
Komentar
Posting Komentar