Langsung ke konten utama

Berdaya dan Berkarya Bersama Keluarga

Definisi keluarga


Salah satu definisi keluarga dalam KBBI adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat, atau dengan kata lain adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya. Dalam arti sempit, keluarga hanya terdiri dari ibu bapak dan anak-anak nya, tapi keluarga juga bisa diartikan secara besar yaitu termasuk kakek-nenek, om-tante, dan saudara lainnya. Karena jika ditarik garis keturunan, sebenarnya semua terhubung dalam definisi "ibu-bapak-anak". Misalnya kakek adalah bapaknya bapak, cucu adalah anaknya anak, dan sebagainya. Itu semua adalah definisi keluarga secara harfiah. 


Bila dilihat dari sisi psikologis, keluarga bisa didefinisikan sebagai orang-orang yang saling memiliki ikatan emosional yang kuat. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan orang-orang pertama yang akan selalu ada dalam kondisi apapun. Ketika lahir, keluargalah yang pertama memberikan kasih sayang. Keluarga jugalah yang pertama kali mengajarkan berbagai jenis emosi mulai dari senang, sedih, kecewa, marah, cemburu, dan lainnya. Jadi sudah tentu ikatan emosional seseorang dengan keluarganya pasti akan kuat.



Peran Ibu dalam keluarga


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, keluarga -khususnya keluarga inti- terdiri dari ibu, bapak, dan anak-anaknya. Setiap anggota keluarga tersebut memiliki peran, tugas, dan tanggung jawab masing-masing. Karena memiliki peran yang berbeda-beda, supaya keluarga tersebut bisa terus dalam kondisi baik, setiap anggota keluarga harus menjalankan perannya dengan baik pula. Jika salah satu anggota pincang, maka keluarga pun akan sulit berjalan dengan baik. Maka dibutuhkan kerja sama dari setiap anggota keluarga untuk membangun keluarga yang baik dan bahagia. 


Dalam sebuah keluarga tidak boleh ada yang lebih merasa utama, karena sejatinya keluarga harus berjalan bersama-sama. Bahkan bapak yang merupakan kepala keluarga tidak boleh merasa paling hebat, karena sehebat apapun bapak jika ibu dan anak-anak tidak menjalankan peran masing-masing dengan baik, maka keluarga tetap akan berjalan pincang. Jadi keluarga harus selalu berjalan bersama dan beriringan agar bisa mendapatkan kebahagiaan bersama. 


Ibu biasanya memegang peran utama sebagai pengurus rumah tangga dan pengasuh serta pendidik anak-anaknya. Tidak tertutup kemungkinan seorang ibu memiliki peranan lain yang lebih banyak misalnya sebagai pencari nafkah. Tapi dalam kebanyakan rumah tangga, biasanya tanggung jawab ibu yang paling utama adalah sebagai pengurus rumah tangga dan pengasuh serta pendidik anak-anaknya. 


"Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”.

Artinya: Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.

Kita pasti sering mendengar pepatah tersebut. Dan memang kenyataannya, ibulah pendidik pertama dan utama anak-anaknya. Sejak dalam kandungan, ibu yang selalu bisa berinteraksi dengan janin, dan ibu bisa mulai mengajarkan banyak hal pada bayinya. Ibu bisa mulai mengenalkan lantunan ayat suci Al-Quran, ibu bisa mulai mengajar cara berkomunikasi, dan hal-hal lainnya. Pun setelah lahir, ibulah yang mengajarkan segala kebisaan pada bayinya. Belajar tersenyum, bicara, berjalan, makan, hingga pengenalan emosi semua diajarkan oleh ibu. Ketika anak sudah sedikit lebih besar, ibu juga yang bertugas mengajarkan anak tentang ketuhanan dan agama. Jika tidak diajarkan sejak dini, ibu sendiri yang nanti akan kerepotan untuk mengajarkan tentang agama kepada anaknya, karena pondasi dasarnya belum terbentuk.


Gambaran ibu yang akan selalu mendidik dan menjaga anaknya


Selain mendidik anak, urusan domestik rumah tangga juga biasanya menjadi tanggung jawab ibu. Urusan kebersihan dan kerapian rumah sampai ketersediaan makanan biasanya ibu yang mengurus. Meskipun terdengar remeh, tapi sebenarnya kegiatan domestik tersebut banyak menyita waktu dan tenaga ibu di rumah. Apalagi jika di rumah masih ada anak kecil, sungguh sulit menjaga rumah tetap rapi, sambil tetap menyediakan makanan, juga menjaga dan mengurus anak-anak. Jadi tanggung jawab ibu di rumah sebenarnya cukup berat, dan bisa jadi melelahkan dan membuat stres. 


Keluarga Sebagai Support System


Untuk menghindari stres yang mungkin dialami ibu dalam menjalani perannya di rumah tangga, diperlukan support system yang kuat. Jika support system di sekitar ibu tidak baik, ibu akan lebih mudah untuk mengalami burn out dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Karena support system yang kurang baik akan berpengaruh kepada kondisi mental ibu. Mengurus urusan rumah tangga saja sudah cukup melelahkan secara fisik. Jadi jika ditambah dengan beban pikiran akibat ibu tidak mendapat dukungan yang layak dari suami dan anak-anak, ibu akan lebih mudah merasa stres.

Keluarga, khususnya keluarga inti yang terdiri dari suami dan anak-anak adalah support system utama dari ibu yang harus senantiasa mendukung ibu secara positif. Bentuk dukungan untuk ibu bisa bermacam-macam bentuknya, karena setiap ibu memiliki keinginan dan sifat yang berbeda. Misalnya, ada ibu yang bisa merasa nyaman dan bahagia jika suami ikut turun tangan membantu pekerjaan rumah tangga. Tapi mungkin saja ada ibu yang justru merasa tidak nyaman jika suaminya mencuci piring, malah merasa nyaman dan bahagia cukup dengan melihat suami bermain dengan anak-anak. Jadi bentuk dukungan dari anggota keluarga lain tidak bisa disama-ratakan, namun yang penting adalah bagaimana membuat ibu tetap merasa nyaman dan bahagia di tengah kesibukannya mengurus rumah tangga. 


Dukungan dari keluarga sungguh sangat berharga bagi para ibu

Berdaya dan Berkarya Bersama Keluarga


Salah satu bentuk support yang bisa diterima ibu adalah anggota keluarga yang lain memberi kesempatan untuk ibu terus berkarya di bidang yang disukai dan diinginkannya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penting untuk membuat ibu tetap selalu merasa nyaman dan bahagia. Dan ibu yang mendapat kesempatan untuk terus berkarya di bidang yang disukainya tentu akan merasa bahagia. Tapi kadang waktu yang dimiliki seorang ibu terasa terbatas karena ibu tidak bisa hanya mengurusi dirinya sendiri melainkan ada badan-badan kecil lain yang perlu diurusi. Karena itu, penting untuk orang-orang di sekitar ibu memberikan support sehingga para ibu bisa mendapat kesempatan untuk berkarya. 

Yang dimaksud berkarya bagi seorang ibu tidak terbatas hanya bekerja kantoran. Jenis berkarya bagi seorang ibu nyaris tidak ada batasannya, karena bakat dan kesenangan para ibu tentu berbeda satu sama lain. Mungkin ada ibu yang hobi memasak sehingga berkarya dengan cara menjual hasil masakannya. Atau ada ibu yang hobi memasak sekaligus menulis bisa berkarya melalui bentuk tulisan resep yang dipublikasikan. Contoh lain, mungkin ada ibu-ibu yang tidak bisa memasak tapi mampu mengurus bisnis dengan sangat baik. 

Bentuk karya para ibu tidak harus selalu berupa sesuatu yang bisa dinilai dengan uang. Mungkin ada ibu yang bisa berkarya sekaligus menambah penghasilan keluarga. Tapi selain itu banyak bentuk karya lain yang juga bermanfaat. Misalnya saja ada seorang ibu yang rajin bermain dengan anaknya sambil berkreasi bersama membuat sesuatu menggunakan barang tidak terpakai di rumah, itu pun termasuk berkarya. Atau bahkan membuat resep baru hasil inovasi sendiri untuk disantap keluarga pun termasuk karya.

Yang perlu diingat, untuk bisa berkarya seorang ibu membutuhkan dukungan dari lingkungannya, khususnya dari keluarga. Karena untuk bisa berkarya, minimal dibutuhkan waktu yang lebih luang yang tidak dipenuhi hanya dengan urusan rumah tangga. Jika ibu terlalu disibukkan dengan urusan rumah tangga dan anak, tidak lagi tersisa waktu dan energi untuk bisa berkarya lebih banyak. Namun jika ada bantuan dari keluarga dalam bentuk apapun untuk urusan rumah tangga, seorang ibu bisa punya waktu dan energi lebih untuk bahagia. Dan akhirnya sang ibu pun bisa mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. 

Seorang ibu yang mampu berkarya akan mendapatkan kepuasan karena merasa dirinya tetap bisa berdaya. Dengan adanya kepuasan tersebut maka ibu akan lebih merasa bahagia, dan kebahagiaannya akan tertular pada anggota keluarganya yang lain, termasuk anak-anaknya. Keluarga yang bahagia yang bisa berdaya dan berkarya bersama-sama tentu akan bisa menularkan energi positifnya untuk lingkungan sekitarnya. Dan diharapkan energi positif itu akan bisa terus meluas, dimulai dari ibu yang diberi kesempatan untuk berdaya dan berkarya.
 

Bantu ibu untuk dapat meraih bintangnya sendiri

Komentar

Popular Posts

Garuda di Dada Timnas -> Salah??

Ada yang mempermasalahkan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas Indonesia. Padahal, timnas Indonesia sendiri lagi berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala AFF 2010.  Ini 100% pendapat pribadi aja yah.. Apa sih yang salah dengan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas? Bukannya dengan adanya lambang Garuda di dada itu berarti mereka yang ada di timnas bangga jadi Indonesia dan bangga bisa berlaga di ajang internasional dengan membawa nama Indonesia? Bukannya dengan membawa lambang Garuda di dada itu berarti mereka akan makin semangat untuk main di lapangan hijau karna membawa nama besar Indonesia? Dan itu berarti Bang BePe dan kawan2 itu akan berusaha lebih keras untuk membuat semua warga Indonesia bangga? Pernah liat timnas maen di lapangan hijau? Pernah liat mereka rangkulan sambil nyanyiin lagi wajib INDONESIA RAYA? Pernah merhatiin ga kalo mereka sering mencium lambang Garuda yang ada di dada mereka setiap abis nyanyiin lagu INDONESIA RAYA? Pernah juga ga merha

Makanan Favorit di Setiap Masa "Ngidam"

Setelah bulan lalu saya gagal setoran karena kesulitan mencari waktu untuk menulis di sela-sela perubahan ritme kehidupan selama ramadan, bulan ini saya tidak mau lagi gagal setoran tulisan. Kebetulan tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini adalah tentang makanan favorit.  Sebenarnya kalau ditanya apa makanan favorit saya, jujur bingung sih jawabnya. Karena saya bisa dibilang pemakan segala. Buat saya makanan hanya ada yang enak atau enak banget. Hehe… Jadi kalau disuruh memilih 1 makanan yang paling favorit sepanjang masa, ya susah. Makanya ketika beberapa minggu belakangan ini saya sering terbayang-bayang satu jenis makanan, saya jadi terinspirasi untuk menjadikan ini sebagai tulisan untuk setoran tantangan bulan ini. Iya, saya memang sedang sering ngidam. Ngidam kurang lebih bisa diartikan keinginan dari seorang ibu hamil terhadap sesuatu, umumnya keinginan terhadap makanan. Ngidamnya setiap ibu hamil juga beda-beda, ada yang ngidamnya jarang tapi ada juga yang sering

Mama sang Wonder Woman

Mama adalah segalanya.. Mama adalah Wonder Woman terhebat yang pernah ada di dunia ini.. :) Di keluargaku, dan sepertinya juga hampir sebagian besar keluarga, mama merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam urusan rumah. Segala urusan rumah dari mulai cuci baju, cuci piring, bersih-bersih rumah, masak, dan sebagainya itu semuanya mama yang urus.. Anggota keluarga yang lain seperti suami dan anak-anaknya mungkin juga ikut membantu, kadang bantu mencuci, bersih-bersih, ato urusan rumah lainnya. Tapi tetap saja kalau dihitung-hitung, pasti porsinya jauh sama yang biasa dikerjakan mama. Belakangan ini aku lebih sering ada di rumah. Dan dengan semakin seringnya ada di rumah, semakin aku mengerti sibuknya mama di rumah mengurus segala sesuatunya sendiri. Sebagai seorang anak, pastinya sudah jadi kewajiban aku untuk bantu mama dalam mengurus rumah yang juga aku tinggali. Dengan aku sering ikut membantu mama melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, aku jadi tahu bah