Hanya tinggal hitungan hari kita semua akan bertemu dengan bulan Ramadhan. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang meriah. Anggota keluarga biasanya akan lebih sering berkumpul baik saat makan sahur dan berbuka puasa, atau untuk menjalankan ibadah lainnya bersama-sama seperti sholat tarawih berjamaah ataupun tadarus Al-Qur'an bersama. Bahkan di akhir bulan Ramadhan biasanya keluarga jauh pun akan berkumpul untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama-sama.
Tradisi di Indonesia yang sudah mendarah daging sejak dahulu pada bulan Ramadhan adalah mudik. Dalam KBBI, mudik artinya pulang ke kampung halaman. Orang-orang yang hidup di kota biasanya akan kembali ke kampung halamannya untuk rehat sejenak dari rutinitasnya dan berkumpul bersama keluarga besarnya di kampung. Lalu mereka akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri bersama-sama dalam suasana kampung.
Dalam melakukan mudik, ada banyak sekali moda transportasi yang bisa digunakan. Bisa dengan kendaraan pribadi (baik motor maupun mobil), atau kendaraan umum (bisa bus, kereta, kapal, pesawat, dan sebagainya). Masing-masing moda pasti punya plus dan minusnya masing-masing, karena tidak ada yang sempurna di dunia ini kan ya. Jadi mau pilih moda transportasi yang mana tinggal disesuaikan dengan kondisi masing-masing saat akan melaksanakan mudik. Karena tentu kondisi tiap orang tidak akan sama, misalnya saja orang yang mudik sendirian tentu tidak bisa disamakan kondisinya dengan yang mudik membawa 3 anak. Saya akan membahas plus minus beberapa moda transportasi untuk mudik dilihat dari beberapa aspek.
Motor Pribadi
Mudik menggunakan motor saya rasa bisa menjadi moda transportasi yang mengeluarkan biaya paling murah. Karena penggunaan bahan bakar untuk motor jelas lebih irit dibandingkan mobil pribadi. Menggunakan motor pun tidak perlu membeli tiket, jadi biaya yang dibutuhkan hanya untuk bahan bakar kendaraan.
Namun mudik menggunakan motor pribadi hanya boleh dilakukan jika pemudik berjumlah maksimal 2 orang, karena jelas motor tidak diperuntukkan untuk dinaiki lebih dari 2 orang. Meskipun hanya menambah 1 orang anak kecil, hal itu sebenarnya sangat berbahaya karena menyalahi aturan kapasitas motor. Terlebih lagi jika mudik dilakukan ke kota yang jaraknya jauh, tentu akan jauh lebih berbahaya. Apalagi dalam kondisi menjelang hari raya biasanya jalan akan sangat ramai sehingga diperlukan kehati-hatian yang lebih ekstra.
Untuk mudik menggunakan motor juga menurut saya merupakan moda transportasi yang paling melelahkan. Duduk berlama-lama di motor akan membuat punggung dan pinggang pegal. Apalagi ditambah angin kencang yang selalu menerpa badan, bisa-bisa sesampainya di kampung halaman harus langsung kerokan untuk menyembuhkan masuk angin.
Mobil Pribadi
Mudik menggunakan mobil pribadi sepertinya masih menjadi moda transportasi yang paling banyak digunakan. Terutama bagi keluarga yang jumlah anggotanya banyak, mudik menggunakan mobil pribadi bisa jadi paling efisien. Jika anggota keluarga banyak dan ingin menggunakan transportasi umum, jumlah tiket yang harus dibeli pun banyak sehingga biayanya cukup besar. Namun jika menggunakan mobil pribadi, biaya untuk tiket tersebut bisa ditekan.
Mudik menggunakan mobil pribadi juga saya rasa paling fleksibel, karena kita bisa berhenti kapanpun di manapun yang kita inginkan. Misalnya kita ingin mampir di kota lain untuk sekedar menikmati kuliner khasnya, kita bebas untuk mengubah arah mobil. Namun perihal fleksibel ini bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan. Kekurangannya adalah jika kita malah terlalu banyak berhenti dan banyak jajan, maka biaya yang dikeluarkan pun akan jadi membengkak. Bisa jadi malah lebih mahal daripada membeli tiket untuk transportasi umum lain.
Membawa mobil sendiri juga saya rasa paling nyaman karena bisa membawa banyak barang bawaan. Misalnya ingin membawa oleh-oleh banyak untuk keluarga di kampung halaman atau sebaliknya, tentu bisa selama kapasitas mobil masih mencukupi. Lain halnya dengan naik transportasi umum, membawa barang bawaan terlalu banyak tentu tidak bisa karena ada batas bagasi maksimal. Selain itu merepotkan juga menenteng banyak barang dalam perjalanan rumah sampai kendaraan umum.
Gambaran barang bawaan saat mudik. Hati-hati kalau overload bisa berbahaya juga
Sumber gambar: https://wartakota.tribunnews.com/amp/2019/05/18/awas-mudik-pakai-mobil-pribadi-jangan-kelebihan-beban-begini-cara-menghitungnya-agar-tak-overload
Kekurangan utama mobil pribadi menurut saya adalah bisa jadi membawa mobil pribadi sangat melelahkan. Apalagi di masa mudik ketika hampir semua orang di Indonesia berada di jalan, macet sudah pasti dialami. Dan menyetir dalam kondisi jalanan macet sungguh bisa menguras energi (dan kadang emosi juga). Berbeda jika kita menggunakan kereta atau pesawat, macet tidak akan dirasakan. Atau kalaupun tetap mengalami macet saat naik bus umum, kita bisa tetap tidur saja sepanjang perjalanan. Sementara kalau membawa mobil pribadi tentu harus tetap segar untuk terus menyetir sampai kampung halaman.
Bus Umum
Bus sepertinya juga merupakan moda transportasi yang paling banyak dipilih selain mobil pribadi. Karena dari beberapa pilihan moda transportasi umum, bus adalah yang harga tiketnya paling murah. Jadi kalau jumlah anggota keluarga yang mudik banyak dan tidak punya kendaraan pribadi, bus masih menjadi pilihan yang paling terjangkau. Tentunya hal ini berlaku untuk bus yang biasa ya, karena sekarang kan ada bus dengan fasilitas mewah. Misalnya saja kursinya lebih lebar dan bisa reclining sampai posisi tidur, plus disediakan bantal selimut dan berbagai fasilitas lain. Untuk bus dengan fasilitas super eksekutif seperti itu tentu harganya lebih mahal. Tapi harga mahal tersebut adalah untuk membayar kenyamanan karena jika sampai terjebak macet maka tetap bisa tidur nyaman. Berbeda dengan bus biasa yang kursinya tegak dan agak sempit, jika lama terjebak macet walaupun tetap bisa tidur tapi pasti kurang nyaman.
Tidak seperti menggunakan mobil pribadi yang lebih fleksibel untuk berhenti, mudik menggunakan bus tidak bisa seenaknya minta berhenti karena setiap bus punya titik tertentu untuk berhenti misal untuk makan. Selain itu di saat bus berhenti biasanya kenyamanan kita akan sedikit terganggu dengan banyaknya pedagang asongan yang masuk ke dalam bus untuk menjajakan dagangannya. Kekurangan utama bus dibandingkan moda transportasi umum adalah bus tetap akan mengalami macet khususnya pada masa mudik lebaran, tidak seperti kereta atau pesawat yang punya jalur khusus dan bebas macet.
Kereta Api
Menurut saya pribadi, mudik menggunakan kereta masih menjadi pilihan paling nyaman dan terjangkau. Harga tiket kereta masih cukup terjangkau, bisa disesuaikan juga antara kondisi kantong dengan kelas di kereta. Misalnya dana agak terbatas bisa memilih tiket untuk kelas ekonomi, atau sebaliknya jika dana berlebihan dan ingin mendapat kenyamanan ekstra bisa memilih kelas premium.
Sumber gambar: https://amp.kompas.com/travel/read/2018/06/13/064100827/pt-kai-punya-5-subkelas-kereta-sekarang-ini-bedanya
Hal yang menurut saya penting dan menjadi keunggulan kereta adalah kereta menjadi moda transportasi bebas macet. Berbeda dengan motor, mobil, maupun bus yang hampir pasti mengalami macet pada masa mudik, kereta tidak akan mengalami macet. Menurut saya macet sungguh menguras tenaga dan emosi, sehingga kalau bisa dihindari tentu akan lebih baik. Karena tanpa macet, perjalanan dengan kereta juga memiliki waktu tempuh yang relatif tepat atau sesuai dengan estimasinya. Tidak seperti mobil atau bus yang bisa molor jauh dari estimasi awal akibat terjebak macet.
Kereta juga adalah moda transportasi umum yang nyaman dengan fasilitas yang cukup lengkap. Toilet tersedia dan terbilang cukup bersih dan terawat juga. Jika gadget kehabisan baterai, ada stop kontak untuk mengisi daya. Jika lapar, ada restorasi dengan berbagai pilihan makanan untuk dipesan. Selain itu menurut saya kereta juga minim kemungkinan untuk mabuk. Tidak seperti mobil atau bus yang bisa menyebabkan mabuk darat jika sopir membawa kendaraan dengan kurang nyaman, kereta dengan gerakannya yang cukup halus tidak mudah membuat penumpangnya mabuk. Untuk saya yang mudah mabuk darat, hal ini juga tentu menjadi pertimbangan penting dan salah satu alasan mengapa kereta masih menjadi pilihan paling nyaman.
Jalur kereta seringnya dibuat memotong area sawah atau gunung, sehingga pemandangan yang terlihat ketika naik kereta bisa memanjakan mata. Hamparan sawah atau hutan hijau bisa sangat menyejukkan mata. Hal ini bisa mengurangi kejenuhan juga ketika harus berlama-lama berada di dalam kereta.
Sumber gambar: https://www.tripzilla.id/jalur-kereta-api-indah-indonesia/14512/amp
Pesawat
Keunggulan utama pesawat adalah pada waktu tempuhnya. Misalnya mudik dari Jakarta ke Surabaya, waktu tempuh yang dibutuhkan jika menggunakan mobil bisa sampai 15 jam kalau macet, dan jika menggunakan kereta bisa sampai 9 jam, namun jika menggunakan pesawat tidak akan lebih dari 2 jam. Pemangkasan waktu tempuh tentu sangat berdampak pada kondisi fisik, jadi ketika sampai di kampung halaman badan tidak terlalu lelah.
Namun untuk membayar waktu tempuh yang sedikit itu, harga tiket pesawat biasanya jauh lebih mahal. Inilah yang menyebabkan secara statistik pesawat merupakan moda transportasi yang paling sedikit dipilih oleh pemudik. Hanya pemudik dari luar pulau saja yang tidak punya pilihan, sementara kebanyakan pemudik yang masih bisa memilih antara pesawat dengan kereta atau bus akan memilih untuk tidak menggunakan pesawat karena harga tiketnya yang cukup mahal.
Mudik dengan pesawat
Sumber gambar: https://www.alinea.id/amp/nasional/tiket-mahal-puncak-arus-mudik-gunakan-pesawat-menurun-b1Xh49k0v
Penutup
Saya pribadi saat ini masih merasa lebih nyaman menggunakan kereta api. Untuk saya yang mudah mabuk darat dan selalu kesulitan menikmati waktu yang dihabiskan di perjalanan, ditambah sambil mengurusi kebutuhan 3 anak, sebenarnya pesawat adalah pilihan terbaik karena waktu tempuhnya yang sangat pendek. Tapi harga tiketnya yang kurang terjangkau untuk mudik dengan seluruh anggota keluarga tentu menjadi kendala tersendiri karena bisa membuat kantong "bolong". Jadi sebagai solusinya saya lebih suka menggunakan kereta api karena waktu tempuhnya relatif pasti dan tidak ada resiko macet. Kereta api sekarang juga sudah sangat nyaman dengan fasilitasnya yang cukup memadai.
Tapi pada akhirnya, pilihan moda transportasi untuk mudik bisa dipengaruhi oleh sangat banyak faktor. Ada yang memilih menggunakan mobil karena ingin membawa banyak oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. Ada yang memilih bus karena memang suka naik bus. Ada yang memilih kereta karena ingin melihat pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Ada yang memilih pesawat karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan duduk terlalu lama. Dan faktor-faktor lainnya yang tentu sangat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Apapun pilihan moda transportasinya, mudik tentu akan menjadi kebahagiaan tersendiri karena bisa berkumpul dengan keluarga besar yang lama tidak dijumpai. Mudik juga bisa menjadi penyegar bagi orang-orang yang selama ini mengalami kepenatan bekerja di kota besar.
Selamat mudik semuanya, jangan lupa selalu berhati-hati dalam kendaraan, dan sebisa mungkin tetap terapkan protokol kesehatan ya!
naik pesawat itu kadang nggak lebih cepet sih, soalnya harus tiba di bandara 2 jam sebelum, apalagi kalau penerbangan ga ada dari Bandung langsung atau rumah di jkt jauh dari Cengkareng.
BalasHapuskereta api emang cukup nyaman, kalau bosan duduk, bisa jalan dalam gerbong.
Selamat mudik, hati2 di jalan apapun pilihan transportasi nya.
Saya pernah ngalamin mudik ke kota Jogja (tempat eyang) menggunakan mobil, dan mencapai 12jam, teh. Sejak itu, kalau mau silaturahim kesana kami memilih waktu lain yang tidak ramai 😃. Tapi untuk transportasi, KA tetap paling favorit bagi kami.
BalasHapusseru teh opini mudiknya ... sebagai pencinta mudik aku jadi ingat nih pilihan utama naik kereta api, ya karena Jakarta - Cirebon - Solo sangat nyaman dijangkau dengan kereta api, tapi ya harus jauh-jauh hari pesan tiketnya.
BalasHapussedangkan kalau liburan biasa yang waktunya longgar, aku suka pakai mobil pribadi karena harus mampir-mampir ke berbagai tujuan wisatanya.
salam semangat
Apapun moda transportasinya kayanya pas momen mudik harus siap-siap deh agak berjuang. Tapi paling miris yang naik motor sekeluarga sih, ngeri karena bahaya
BalasHapusKadang mudik itu terasa overrated dan harga tiket menggila. Wajar beberapa orang memilih mudik sebelum/sesudah lebaran aja.
Duuh... semua opsinya sulit semua terutama di jaman corona ini ya! Sebagai orang yang tidak suka traveling, aku semakin ciut kalau memikirkan perjalanan pulang kampung. Aku sendiri belum pernah ikut arus mudik lebaran karena tidak merayakan, kebayang betapa menantangnya harus mudik begitu jauh apalagi pakai motor, :(
BalasHapusSemoga teteh apapun pilihannya bisa tetap aman mudiknya ya. Tapi emang mudik itu meskipun lelahnya kayak apa, begitu ketemua semua orang lumer semua yaaa... selamat menjalankan ibadah puasa teh, dan bersiap2 merayakan hari raya bersama orang-orang tercinta :)
Semoga nanti event mudik teh Echa dan keluarga lancar dan aman ya Teh :)
BalasHapusTeh Echa mudiknya di Surabaya ya?
Saya jadi inget berita beberapa tahun lalu, ada seorang bayi yang meninggal saat sedang mudik bersama kedua orangtuanya dengan menggunakan sepeda motor. Innalillahi, sedih sekali mendengarnya :(. Saya sampai cukup marah (padahal tidak berhak juga ya ehehehe), kenapa harus dipaksakan mudik kalau anaknya masih newborn, sabaaar dulu, pasti keluarga besar di kampung memahami dan bisa maklum. Selalu ada free-pass buat para orangtua yang memiliki newborn.
Mungkin mereka memiliki pertimbangan tersendiri untuk tetap berangkat, namun kejadian tersebut memberi pelajaran penting.
Terimakasih penjabarannya ya Mamah Echa, seru membaca comparison moda transportasi ehehe. :)
Teh Echa, saya mau menambahkan komentar saya di atas. Kurang lengkap sudah keburu di-publish. Ehehe.
BalasHapusJadi, menurut saya, kalau belum ada kendaraan yang proper dan masih punya newborn, lebih baik ditunda saja. Contohnya, yang naik sepeda motor tadi.
Namun kalau mengendarai kendaraan yang proper untuk newborn, seperti mobil, kereta, bus, insha Allah aman. :)
Echa, aku jadi kangen mudik haha, udah 3 tahun nih tidak mudik. Selama ini saya mudik naik pesawat (ga berasa kehebohannya sih hehe, alhamdulillah lancar). Dulu pas masih di Jakarta naik mobil, tapi dekat aja ke Bandung, jadi ga terlalu berasa.
BalasHapusAku ga tahan macet-macetan Echa, kalau pas Lebaran di Bandung makanya milih ga kemana-mana daripada habis waktu di jalan. Salut makanya dengan para pejuang mudik, semoga lancar-lancar tahun ini.
Selamat berpuasa ya Echa.