Langsung ke konten utama

Tips Agar Anak Nggak Minta Kinder Joy

Para orang tua yang tinggal di Indonesia khususnya di kota-kota besar dan punya anak kecil pasti tahu dong sama Kinder Joy? Produk coklat berbentuk telur yang di dalamnya juga ada mainan kecil-kecil itu loh. Bentuknya menarik buat anak-anak, dan mereka juga pasti senang karena bisa dapat cokelat sekaligus mainan. 

Meski menarik untuk anak-anak, para orang tua sih biasanya akan mikir banyak untuk membelikan anak-anaknya Kinder Joy itu. Selain karena ini adalah makanan manis yang kadang berlebihan dimakan anak-anak, harganya juga lumayan (bisa dapat beras sekilo lebih atau minyak seliter). Apalagi kalau anaknya banyak, nggak bisa kan hanya beli untuk satu anak, bisa bikin perang dunia nantinya. Hehe.. Lalu mainan di dalamnya yang berukuran sangat mungil seringnya hanya bikin anak-anak senang saat unboxing, tapi setelah itu dilupakan dan hanya tergeletak tidak berguna. Buat para orang tua sih kan suka merasa rugi ya kalau begitu, walaupun rasa coklatnya memang enak sih, saya saja suka. Hehe.. 


Masalah selanjutnya adalah biasanya di minimarket Kinder Joy ini dipajang di kasir dengan posisi sesuai eye level anak-anak. Dan karena diletakkan sesuai eye level anak-anak, jadi sudah tentu menarik sekali untuk anak-anak. Mereka akan minta dibelikan itu pada orang tuanya. Kalau kita sering belanja ke minimarket dan setiap belanja anak-anak minta jajan Kinder Joy, repot juga kan ya. 



Tuh Kinder Joy selalu diletakkan di kasir dengan posisi sesuai eye level anak-anak kan


Nah, ada beberapa tips yang bisa dicoba nih supaya anak-anak nggak merengek untuk minta Kinder Joy ini ketika belanja di minimarket. Tapi ya ini tips ala saya ya, cukup bisa diaplikasikan pada anak-anak saya. Kalau kurang berhasil di anak lain yaaaa mohon maaf. Hehe.. 



1. Pilih minimarket yang sepi

Minimarket yang terlalu ramai akan butuh waktu lebih untuk mengantri di kasir. Saat proses mengantri inilah biasanya anak-anak akan sadar dengan keberadaan Kinder Joy, lalu mulai merengek minta dibelikan. Dan karena saat mengantri kita hanya diam menunggu, bisa ada banyak trik yang digunakan anak-anak, mulai dari mengeluarkan jurus rengekan bertubi-tubi, sampai yang parah menangis bergelimpangan di lantai. Atau kadang juga bisa mereka langsung ambil sendiri dan menyerahkan pada mba/mas kasir saat kita lengah. Anak-anak memang banyak akalnya kan ya? Hehe.. Makanya, pilihlah minimarket yang sepi, jadi kita tidak perlu lama-lama mengantri di kasir untuk mengurangi waktu kemungkinan anak akan melihat Kinder Joy lalu mengeluarkan aneka jurus untuk minta dibelikan.


2. Buat perjanjian sebelum berangkat

Kalau anak-anak saya, bisa di-briefing sebelum berangkat bahwa nanti bundanya mau belanja apa saja. Disepakati dulu apakah anak-anak boleh jajan atau nggak, dan kalau boleh jajannya apa dan berapa. Begitu sampai di minimarket, ya kita saklek sama apa yang sudah disepakati sebelumnya, jadi kalau mau minta jajan yang lain selain yang sudah disepakati, nggak bisa. Menurut saya cara ini bagus loh untuk melatih anak-anak menepati janji. Tapi kita juga harus konsisten ya, jangan sampai sebelumnya sudah bilang anak-anak boleh jajan A/B/C, pas di lokasi berubah pikiran lalu bilang "jangan ini deh, yang lain aja." Nanti anak-anak jadi belajar untuk melanggar kesepakatan loh.. 


3. Alihkan perhatian saat berada di kasir

Kalau sudah berada di kasir, coba alihkan perhatiannya supaya anak tidak melihat Kinder Joy. Misalnya, kalau usia anaknya masih kecil bisa digendong dan dijauhkan pandangannya dari Kinder Joy yang dipajang di depan kasir. Atau kalau usia anaknya sudah lebih besar bisa diajak ngobrol seru sehingga perhatian anak teralihkan dan pandangannya nggak tertuju pada Kinder Joy. Atau barangkali para mama-papa punya cara pengalihan perhatian yang berbeda? Bisa juga dicoba. Apapun cara pengalihannya, tujuannya ya hanya supaya mata anak nggak sampai berhenti di Kinder Joy saja. 


4. Jangan pergi sama kakek-nenek

Ini penting, karena biasanya kakek-nenek akan mengabulkan apapun permintaan cucunya. Kalau orang tuanya menolak, paling kakek atau neneknya akan menjawab "gak apa-apa lah, sekali-sekali, kasihan itu anaknya kepengen." Kalau sudah gitu, anak-anak makin susah dilarang karena merasa punya backing-an. Mereka akan meluncurkan jurus merengek dengan tambahan kalimat "tapi sama kakek/nenek kan boleeehh." Tambah repot deh. Kalaupun kita keukeuh menolak, bisa jadi di belakang kita kakek/neneknya akan tetap beliin Kinder Joy untuk cucunya. Haha.. Makanya, kalau mau belanja tanpa anak-anak banyak jajan, jangan belanja sama kakek dan neneknya anak-anak deh :)) 


5. Jangan bawa anak-anak saat belanja

Yang paling benar sih, nggak usah bawa anaknya kalau belanja ke minimarket. Ditinggal saja anaknya di rumah, jadi sudah pasti anak-anak nggak akan melihat Kinder Joy, dan nggak akan merengek-rengek untuk minta juga kan. Kita belanjanya bisa lebih tenang, gula darah anak-anak terjaga, dompet juga lebih aman karena nggak banyak jajanan anak-anak. Hehe.. 




Gimana nih? Ada tips lain nggak supaya anak-anak nggak sering beli Kinder Joy? Bisa share di comment kalau ada tips lain yaa. Maaf kalau tips nya nggak berlaku untuk semua anak ya, kan setiap anak itu unik. Hehe.. 


Artikel ini ditulis untuk ikut Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog bulan Februari yang temanya tentang Tips. Awalnya bingung sih mau nulis tips apa, yang serius nggak punya ide, jadi yang nggak terlalu serius saja deh. Hehe..


Komentar

Popular Posts

Garuda di Dada Timnas -> Salah??

Ada yang mempermasalahkan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas Indonesia. Padahal, timnas Indonesia sendiri lagi berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala AFF 2010.  Ini 100% pendapat pribadi aja yah.. Apa sih yang salah dengan penggunaan lambang Garuda di kaos timnas? Bukannya dengan adanya lambang Garuda di dada itu berarti mereka yang ada di timnas bangga jadi Indonesia dan bangga bisa berlaga di ajang internasional dengan membawa nama Indonesia? Bukannya dengan membawa lambang Garuda di dada itu berarti mereka akan makin semangat untuk main di lapangan hijau karna membawa nama besar Indonesia? Dan itu berarti Bang BePe dan kawan2 itu akan berusaha lebih keras untuk membuat semua warga Indonesia bangga? Pernah liat timnas maen di lapangan hijau? Pernah liat mereka rangkulan sambil nyanyiin lagi wajib INDONESIA RAYA? Pernah merhatiin ga kalo mereka sering mencium lambang Garuda yang ada di dada mereka setiap abis nyanyiin lagu INDONESIA RAYA? Pernah juga ga merha

Makanan Favorit di Setiap Masa "Ngidam"

Setelah bulan lalu saya gagal setoran karena kesulitan mencari waktu untuk menulis di sela-sela perubahan ritme kehidupan selama ramadan, bulan ini saya tidak mau lagi gagal setoran tulisan. Kebetulan tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini adalah tentang makanan favorit.  Sebenarnya kalau ditanya apa makanan favorit saya, jujur bingung sih jawabnya. Karena saya bisa dibilang pemakan segala. Buat saya makanan hanya ada yang enak atau enak banget. Hehe… Jadi kalau disuruh memilih 1 makanan yang paling favorit sepanjang masa, ya susah. Makanya ketika beberapa minggu belakangan ini saya sering terbayang-bayang satu jenis makanan, saya jadi terinspirasi untuk menjadikan ini sebagai tulisan untuk setoran tantangan bulan ini. Iya, saya memang sedang sering ngidam. Ngidam kurang lebih bisa diartikan keinginan dari seorang ibu hamil terhadap sesuatu, umumnya keinginan terhadap makanan. Ngidamnya setiap ibu hamil juga beda-beda, ada yang ngidamnya jarang tapi ada juga yang sering

Mama sang Wonder Woman

Mama adalah segalanya.. Mama adalah Wonder Woman terhebat yang pernah ada di dunia ini.. :) Di keluargaku, dan sepertinya juga hampir sebagian besar keluarga, mama merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam urusan rumah. Segala urusan rumah dari mulai cuci baju, cuci piring, bersih-bersih rumah, masak, dan sebagainya itu semuanya mama yang urus.. Anggota keluarga yang lain seperti suami dan anak-anaknya mungkin juga ikut membantu, kadang bantu mencuci, bersih-bersih, ato urusan rumah lainnya. Tapi tetap saja kalau dihitung-hitung, pasti porsinya jauh sama yang biasa dikerjakan mama. Belakangan ini aku lebih sering ada di rumah. Dan dengan semakin seringnya ada di rumah, semakin aku mengerti sibuknya mama di rumah mengurus segala sesuatunya sendiri. Sebagai seorang anak, pastinya sudah jadi kewajiban aku untuk bantu mama dalam mengurus rumah yang juga aku tinggali. Dengan aku sering ikut membantu mama melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, aku jadi tahu bah